Hari Peduli Sampah Nasional, DLH Makassar Apresiasi Petugas Sampah

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN).

Bertepatan dengan peringatan HPSN, DLH Makassar juga melakukan Jambore Bank Sampah Unit Kota Makassar Tahun 2023.

Ada empat kategori lomba dalam jambore ini, antara lain kategori bank sampah unit terbaik.

Selanjutnya pelaku usaha terbaik, baik hotel, restoran, maupun rumah sakit.

Kategori ketiga yakni tenaga kebersihan terbaik, dan terakhir motivator lingkungan terbaik.

Plt Kepala DLH Kota Makassar Ferdy Mochtar mengatakan lomba ini bertujuan memperkuat komitmen dan peran aktif pemerintah daerah dalam melaksanakan pengelolaan sampah.

"Ini juga memperkuat partisipasi publik dalam upaya mencapai zero emisi melalui gerakan memilah sampah," ucap Ferdy Mochtar, Selasa (21/2/2023).

Selain itu, kegiatan ini diklaim bisa memperkuat komitmen dan peran aktif produsen dan pelaku usaha lainnya dalam implementasi bisnis hijau dengan menjadikan sampah sebagai bahan baku ekonomi.

Tujuan lainnya, membangun rantai nilai pengelolaan sampah di seluruh sektor, 
membangun secara sistematis dan integratif pengurangan sampah dan penurunan emisi dengan kepentingan dan pertimbangan sektor pemukiman, industri, pendidikan dan lain-lain.

"Kita sekaligus bersilaturrahmi untuk  memperkuat semangat dan kerja sama antar pengelola Bank Sampah Unit Kota Makassar. Kami apresiasi mereka yang telah berkontribusi lebih baik dalam pengelolaan sampah," ujarnya.

Kedepan, DLH akan melanjutkan upaya-upaya dalam  pengelolaan sampah yang telah dilakukan.

Juga memulai tahapan baru yang lebih maju untuk mewujudkan target-target pengurangan sampah.

Baca juga: Sentuh 7 Juta Subscribers, Bupati Luwu Sebut Kanal YouTube Tribun Timur Terbaik di Indonesia Timur

Baca juga: Hari Peduli Sampah Nasional, KFC Indonesia-Divers Clean Bersih-bersih Pantai dan Laut

Tentunya harapan tersebut bisa terwujud dengan partisipasi aktif semua pihak mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha, civil society organization (CSO) dan komunitas masyarakat hingga tingkat tapak.

"Salah satu ukuran penting dalam pengelolaan sampah adalah upaya mitigasi menurunkan emisi GRK (Gas Rumah Kaca)," tuturnya.

Saat ini Pemkot Makassar bekerjasama dengan NGO internasional Save Children dari Swedia terkait pengelolaan sampah elektronik.