Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kasus Rudapaksa di Bone

Pilu Siswi Madrasah di Bone Meninggal Dunia Usai Dirudapaksa, Pelaku Diduga Lebih dari 4 Orang

J, korban rudapaksa, sempat mengeluh sakit kepala dan demam sebelum dilarikan ke puskesmas di Kabupaten Bone.

Penulis: Noval Kurniawan | Editor: Hasriyani Latif
thenewsminute.com
Ilustrasi - Siswi madrasah di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) inisial J meninggal dunia akibat dirudapaksa teman sekolahnya. 

TRIBUNBONE.COM, CENRANA - Siswi madrasah di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) inisial J meninggal dunia akibat perbuatan keji yang diduga dilakukan lebih dari empat orang.

J tak kuat menahan sakit pada bagian tubuhnya akibat dirudapaksa oleh teman sekolahnya.

"Tidak tahu secara pastinya, tapi menurut rumor lebih dari empat orang," kata paman J yang enggan disebutkan namanya, Senin (20/2/2023).

Menurutnya, J sempat mengeluh sakit kepala dan demam, sebelum dilarikan ke puskesmas.

J dirawat tiga hari di puskesmas.

Namun karena tidak ada perubahan, akhirnya dibawa pulang kembali oleh orang tuanya.

"Sorenya, keluarga inisiatif mau periksa bagian vital J karena jangan sampai ada luka atau sejenis bisul," jelasnya.

Namun begitu diperiksa oleh orang tuanya, kondisi alat vital J sudah tidak normal.

"Orang tuanya langsung bertanya ke J tapi J diam," ucapnya.

"Kamis malam korban meninggal dunia," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang siswi madrasah menjadi korban rudapaksa oleh teman sekolahnya.

J merupakan siswi salah satu sekolah Madrasah di Cenrana.

Baca juga: Kronologi Pelajar 14 Tahun Jadi Korban Rudapaksa, Dua Pelaku Kakak Adik Ditangkap, Satu Masih Buron

Baca juga: Polisi Usut Kasus Rudapaksa Siswi Madrasah di Bone, 4 Orang Terduga Pelaku Diperiksa

Kasus J sendiri kini tengah ditangani oleh pihak Kepolisian Resor (Polres) Bone.

Itu diungkapkan Kasat Reskrim Polres Bone, AKP Boby Rachman.

"Laporan sudah dimasukkan oleh keluarga korban hari ini dan sedang kami proses," kata Boby ke Tribun Bone.

Laporan dimasukkan keluarga korban lewat Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), Senin (20/2/2023). 

"Betul, keluarga korban sudah datang di Polres melapor dan sudah dibuatkan laporan Polisi di SPKT dan saat ini diambil keterangannya," tambahnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved