Banjir Makassar
Danny Pomanto Paparkan Solusi Atasi Banjir, Harus Ada Revolusi Drainase
Setiap cuaca ekstrem melanda Makassar, beberapa jam kedepan banjir sudah menggenangi ruas jalan hingga pemukiman warga.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bencana banjir masih menjadi masalah yang belum terselesaikan di Kota Makassar.
Setiap cuaca ekstrem melanda Makassar, beberapa jam kedepan banjir sudah menggenangi ruas jalan hingga pemukiman warga.
Banjir yang terjadi baru-baru ini menjadi banjir terparah karena meluas di 12 kecamatan.
Penyebabnya bukan hanya hujan dengan intensitas sangat tinggi, tapi juga dibarengi dengan pasang air laut.
Sehingga wilayah di area pesisir ikut terdampak, seperti di Kecamatan Ujung Pandang, Wajo, Tamalate, Bontoala, dan Mamajang.
"Dari 15 kecamatan ada 12 kecamatan terdampak, ini merata betul dan alhamdulilah di tengah kota 10 jam air bisa surut, sekarang tinggal di pinggir-pinggir dekat muara sungai, dekat laut," ucap Danny saat mengunjungi lokasi pengungsian di Masjid Al Abrar Jl Sultan Alauddin, Kecamatan Rappocini.
Untuk penanganan jangka panjang kata Danny mesti ada revolusi drainase.
Misalnya menambah volume drainase atau menambah kanal di Makassar.
"Ja harus ada revisi sistem drainase, barangkali perlu ada penambahan kanal, dan volume drainase yang bisa menampung serangan bencana hidrometeorologi yang tiba-tiba," sebutnya.
Danny juga tak menampik banyaknya bangunan liar tak berizin yang berdiri di pinggir kota, bahkan masuk di wilayah sungai.
Hal tersebut menjadi persoalan, sehingga harus diselesaikan bersama-sama.
Menurutnya, warga yang membangun tempat tinggal di pinggir sungai didominasi oleh pendatang.
"Makassar sebagai pusat kota di Indonesia timur dan ibu kota Sulsel tentunya urbanisasi jadi persoalan besar kita," katanya.
"Kalau di daerahnya mereka dapat rejeki baik mereka tidak akan ke kota, karena disana paceklik datanglah ke kota, disini tidak ada rumahnya, carilah tempat seperti hari ini, coba lihat KTP mereka, (rata-rata) dari luar," sambungnya.
Selain revolusi drainase, Danny menyebut solusi lainnya atasi banjir ialah lewat program 'aparong' atau apartemen lorong.
"Kemarin (tahun lalu) gagal tender, tapi tahun ini tidak gagal tender lagi, aparong solusinya (atasi banjir)," pungkasnya. (*)
Appi Soroti Banjir di Jl AP Pettarani dan Urip Sumoharjo Makassar, Cari Solusi dengan BBWS |
![]() |
---|
83 Warga Blok 8 Perumnas Antang Makassar Masih Mengungsi di Masjid Akibat Banjir |
![]() |
---|
217 Warga Perumnas Antang Makassar Masih Mengungsi Akibat Banjir, Butuh Air Minum dan Popok Bayi |
![]() |
---|
Munafri-Aliyah ke Korban Banjir Makassar, Bahas Solusi Permanen |
![]() |
---|
20 Personel Damkarmat Makassat Turun Evakuasi Buaya Panjang 4 Meter di Manggala |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.