Taruna Ikrar
Dihadiri 3 Menteri, Taruna Ikrar Dikukuhkan Jadi Guru Besar Farmakologi di Universitas Malahayati
Taruna Ikrar meraih gelar guru besar berdasarkan keputusan Mendikbudristek Nomor 64672/MPK.A/KP.07.00/2022.
Di masa lalu, aplikasi farmakologi dimulai dengan pemanfaatan herbal dan hasil alam berupa rempah rempah.
Kemudian berkembang menjadi farmakologi modern berupa ekstraksi bahan aktif dari sebuah produk dengan pendalaman pada farmakodinamik dan farmakokinetiknya, serta efek toksisitas akut dan kronik.
Namun sejak 1 dekade terakhir berkembang sangat pesat, pemanfaatan farmakologi berbasis produk-produk biologi, yang ditopang dengan berkembangnya ilmu biologi modern.
Sehingga aplikasi farmakologi selular dan farmakogenomik menjadi sebuah keniscayaan.
Menurut dia, farmakologi terapi sel dan genetik merupakan teknologi pengobatan yang sangat maju dan mutakhir karena memiliki kemampuan memperbaiki akar masalah atau penyebab utama suatu jenis penyakit pada tingkat DNA dan molekuler dengan keakuratan atau sangat presisi.
Ia menambahkan perkembangan awal terapi sel merupakan terapi yang berfungsi untuk meringankan atau menyembuhkan penyakit melalui transfer sel hidup dan intak.
Terdapat dua jenis sel yang berpotensi terapeutik, yaitu sel punca (stem cell) dan sel imun (immune cell).
Sel punca yaitu sel tak terdiferensiasi yang mampu berproliferasi, memperbarui diri, dan berdiferensiasi menjadi sel jenis lain yang spesifik (specialized).
Pada manusia, sumber sel punca dapat iambil dari dua sumber, dari embrio (embryonic stem cells) dan sel dewasa (adult).
Sel punca bersumber dari blastocyst saat proses embriogenesis berlangsung, atau pada manusia umumnya diambil dari sumsum tulang dan darah.
Sedangkan terapi sel termutakhir, berdasarkan immune cells adalah Chimeric Antigen Receptor T cells (CAR-T), teknologi ini telah mendapat persetujaun FDA.
Pendekatan ini melibatkan modifikasi genetik sel T pada pasien di laboratorium, kemudian sel yang sudah dimodifikasi tersebut, dimasukkan kembali ke dalam tubuh untuk melawan atau mengobati penyakitnya.
Bahkan, dewasa ini Badan POM Amerika (FDA-USA) telah menyetujui 24 produk terapi seluler dan genetik.
“Secara teknis genetik, dimulai dengan memasukkan urutan DNA yang spesifik ke dalam tubuh pasien untuk mengobati, mencegah, atau berpotensi menyembuhkan penyakit," ujarnya.
Dalam tugas tersebut, Terapi genetik akan melibatkan pengiriman gen fungsional ke dalam sel untuk menggantikan gen yang hilang atau bermuatasi atau dengan menggunakan sekuens asam nukleat untuk mengurangi, memulihkan, atau memodifikasi gen ekspresi,.
Taruna Ikrar
Universitas Malahayati Lampung
Ilmuwan Indonesia
Fakultas Kedokteran
Syahrul Yasin Limpo
Mahfud MD
Bahas Vaksin Lokal, Kepala BPOM RI Taruna Ikrar Presentasi di Forum Internasional Singapura |
![]() |
---|
Menteri Hukum RI: No Debat! Prof Taruna Ikrar Pantas Dapat Penghargaan Ilmuan Berpengaruh |
![]() |
---|
Kepala BPOM RI Taruna Ikrar Pembicara Kunci Pengawasan Obat dan Makanan Acara OKI di Riyadh |
![]() |
---|
Taruna Ikrar, BPOM RI dan Reputasi Global Indonesia Sesuai Visi Presiden |
![]() |
---|
BPOM RI Berduka: Nurlaila Masuku, Pegawai Terbaik Sedang Tugas Belajar di AS Berpulang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.