Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Headline Tribun Timur

Gempa Turki, WNI Ibu dan 2 Anaknya Hilang Kontak

KBRI Ankara sudah mencoba menghubungi melalui simpul-simpul masyarakat Indonesia di sana dan menghubungi otoritas setempat.

Editor: Hasriyani Latif
AFP/OMAR HAJ KADOUR
Pemandangan dari udara menunjukkan penduduk mencari korban dan penyintas di tengah puing-puing bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di Desa Besnia dekat Harim, di provinsi Idlib barat laut yang dikuasai pemberontak Suriah di perbatasan dengan Turki, pada 6 Februari 2022. Duta Besar Indonesia untuk Turki, Lalu M Iqbal, mengatakan masih ada seorang ibu dan dua anaknya yang sampai saat ini tidak dapat dihubungi di Turki. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Duta Besar Indonesia untuk Turki, Lalu M Iqbal, mengatakan masih ada seorang ibu dan dua anaknya yang sampai saat ini tidak dapat dihubungi.

Menurut Iqbal, seorang ibu dan dua anaknya itu tinggal di Antakya.

KBRI Ankara sudah mencoba menghubungi melalui simpul-simpul masyarakat Indonesia di sana dan menghubungi otoritas setempat.

Namun belum membuahkan hasil sehingga tim masih perlu mencoba memastikan lagi.

"Di grup Whatsapp mereka juga belum merespons, sampai saat ini belum berhasil kami hubungi tapi akan terus kami coba," kata Iqbal saat konferensi pers update korban gempa Turki-Suriah, Selasa (7/2/2023).

Di Diyarbakir juga ada dua pekerja spa terapis yang juga belum berhasil dihubungi KBRI Ankara.

Dubes Iqbal menjelaskan berbagai upaya dilakukan agar WNI yang hilang kontak dapat dievakuasi.

"Tim yang akan melakukan evakuasi ke Diyarbakir juga akan mencari warga kita ini," ujarnya.

KBRI Ankara menyampaikan musibah gempa bumi ini membuat 10 WNI mengalami luka ringan hingga luka berat.

“Kemarin kita menyampaikan bahwa jumlah WNI kita yang terkena dampak langsung yang luka-luka adalah 3 orang, per tadi malam sudah menjadi 10 orang. Jadi empat sudah bisa dirawat di Rumah Sakit, 6 kita akan evakuasi. Jadi total ada 10 orang," kata Dubes Iqbal.

Iqbal mengatakan, di Adana ada satu keluarga yang akan dievakuasi KBRI hari ini, sisanya ada di Qatayef.

Di Qatayef tim KBRI akan mengevakuasi 9 orang, yang tiga di antaranya mengalami patah tulang, dan diantara tiga satu mengalami patah punggung.

"Jadi kita juga bawa ambulan satu. Keenam orang ini, mereka adalah yang sudah kita upayakan untuk dirujuk ke Rumah Sakit setempat. Namun Rumah Sakit setempat juga over crowded, tidak mampu lagi untuk memberikan perawatan. Sehingga kita putuskan untuk dievakuasi dan di rawat di Ankara nantinya," jelas dia

Dubes Iqbal juga melaporkan, cuaca di Turki saat ini yang sangat ekstrem dan terjadi badai salju sehingga sulit melakukan pergerakan.

Baca juga: Pemerintah RI Kirim Bantuan Makanan Instan ke Turki

Perwakilan RI bersama pemerintah Turki terus memaksimalkan upaya evakuasi pasca gempa yang memporakporandakan kota.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved