Pilgub Sulsel 2024
Dulu Bersahabat, IAS dan Danny Pomanto Berpeluang Jadi Calon Rival di Pilgub Sulsel 2024
IAS dan Danny Pomanto berpeluang jadi rival jika sama-sama maju calon Gubernur Sulsel di Pilgub Sulsel 2024 sekaligus calon penantang Andi Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Baliho dua Wali Kota Makassar beda masa mulai bertebaran di beberapa/kota setahun menjelang Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan atau Pilgub Sulsel 2024.
Dua Wali Kota Makassar beda masa itu yakni Ilham Arief Sirajuddin (IAS) dan Danny Pomanto.
IAS adalah Wali Kota Makassar periode 2004-2009 dan 2009-2014.
Baca juga: Figur Calon Penantang Andi Sudirman Sulaiman di Pilgub Sulsel 2024 Mulai Tebar Baliho
Sedangkan Danny Pomanto memimpin Kota Anging Mammiri pada periode 2014-2019 dan 2021-2026.
Kini nama keduanya meramaikan bursa figur potensial bakal calon Gubernur Sulsel di Pilgub Sulsel 2024.
IAS dan Danny Pomanto berpeluang jadi calon penantang Andi Sudirman Sulaiman petahana Gubernur Sulsel.
Bahkan IAS dan Danny Pomanto berpeluang menjadi rival jika sama-sama maju calon Gubernur Sulsel di Pilgub Sulsel 2024.
Keduanya merupakan sahabat lama.
Ketika IAS menjabat Wali Kota Makassar, Danny Pomanto dipercaya mendampingi suami Aliyah Mustika Ilham itu sebagai konsultan arsitektur.
Ketika Danny Pomanto maju calon Pilkada Makassar 2014 lalu, Partai Demokrat jadi partai pengusung. Ketika itu IAS menjabat Ketua DPD Demokrat Sulsel.
Baliho IAS dan Danny Pomanto Bersaing di Jeneponto
Kontestasi politik Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan atau Pilgub Sulsel 2024 tinggal satu tahun lagi.
Sejumlah figur calon penantang petahana Andi Sudirman Sulaiman mulai bermunculan.
Setahun jelang Pilgub Sulsel 2024, baliho para figur calon penatang mulai bermunculan.
Baca juga: Menakar Kekuatan Danny Pomanto Calon Penantang Andi Sudirman Sulaiman di Pilgub Sulsel 2024
Baliho disertai foto dan narasi politik itu sudah banyak berjejeran di jalan berbagai kabupaten/kota.
Salah satunya di Kabupaten Jeneponto.

Baliho yang terpajang di Jenepeonto antara lain baliho dua Wali Kota Makassar beda periode, Ilham Arif Sirajuddin (IAS) dan Danny Pomanto.
Baliho IAS terpajang di Lingkungan Paceko, Kecamatan Binamu.
Sementara, baliho Danny Pamanto (DP) yang kini masih memimpin Kota Makassar, terpantau di Lingkungan Belokallong, Kecamatan Binamu.
IAS merupakan kader Partai Golkar.
Sedangkan DP, adalah kader partai Nasdem yang saat ini dikomandoi Surya Paloh, (Nasdem).
Ilham Arief Sirajuddin punya pengalaman dua kali memenangkan Pilwali Makassar; 2004 dan 2009.
IAS pernah maju calon Gubernur Sulsel 2013.
Berpasangan Aziz Qahhar Mudzakkar, keduanya meraih 1,7 juta suara melawan pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) Jilid II.
IAS sempat hilang dalam panggung politik Sulsel selama lima tahun sejak 2014 hingga 2019.
IAS mulai muncul kembali dalam 4 tahun belakangan ini.
IAS mulai aktif roadshow keliling 24 kabupaten/kota Sulsel dalam 1 tahun terakhir ini.
Ia berkeliling menyapa para tim dan relawannya pada Pilgub Sulsel 2013 lalu.
Tak ketinggalan Danny Pomanto juga punya pengalaman dua kali memenangkan Pilwali Makassar; 2013 dan 2020.
Pada Pilwali 2020 lalu, Danny Pomanto bersama Fatmawati Rusdi meraih suara 41,3 persen dengan torehan 218.907 suara.
Kota Makassar adalah daerah dengan penduduk terbesar di Sulsel. Jumlah pemilih Makassar mencapai 953.554 jiwa.
Ketua DPW Nasdem Sulsel Rusdi Masse Mappasessu pernah menyampaikan dukungan kepada Danny Pomanto maju calon Gubernur Sulsel 2024.
Partai Nasdem adalah partai pemenang kedua pemilu 2019 di Sulsel, di bawah Partai Golkar.
Sejauh ini belum ada sikap langsung dari Danny Pomanto untuk maju Pilgub. Namun para loyalisnya sudah bekerja lebih dulu untuk memperkenalkan Danny Pomamnto sebagai bakal calon gubernur.
Terbukti dengan banyaknya spanduk dan baliho yang tersebar di 24 kabupaten kota.
"Itu bukan perintah bapak, inisatif orang-orang, inisiatif komunitas," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengatakan, komunitas-komunitasnya sangat loyal.
Salah satu janjinya kepada komunitas, bukan hanya dibutukan suaranya pada saat Pilkada tetapi juga diberdayakan selama lima tahun atau satu periode.
"Hampir diantara mereka semua RT/RW, tadi mereka meminta sikap saya (maju Pilgub), Insyallah,"
Calon Gubernur Sulsel Versi IPI
Nama Andi Sudirman Sulaiman, Ilham Arief Sirajuddin, dan Nurdin Halid bersaing dalam tiga besar survei elektabilitas calon Gubernur Sulsel versi PT Indeks Politica Indonesia.
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menempati posisi pertama dengan angka elektabilitas 18,2 persen.
Posisi kedua disusul mantan Wali Kota Makassar periode 2004-2014 Ilham Arief Sirajuddin 10,3 persen.
Posisi ketiga Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar HAM Nurdin Halid 10,1 persen.
Dalam survei versi PT IPI ini, hanya ketiganya memiliki elektabilitas mencapai dua digit, atau di atas 10 persen.
Andi Sudirman Sulaiman dan Nurdin Halid adalah kontestan Pilgub Sulsel 2018, sedangkan Ilham Arief Sirajuddin kontestan Pilgub Sulsel 2013.
Posisi keempat ditempati Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan dengan 7,1 persen, disusul Wali Kota Makassar Danny Pomanto 6,8 persen.
Posisi keenam ada nama Ketua DPD Gerindra Sulsel sekaligus Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras, Ketua DPW Nasdem Sulsel sekaligus Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Rusdi Masse Mappasessu.
Selanjutnya nama Ketua DPD I Golkar Sulsel sekaligus Wali Kota Parepare 2,1 persen, sisanya 36,9 persen menjawab tidak tahu, atau rahasia.
Survei PT IPI dilakukan pada 28 November sampai 5 Desember 2022. Jumlah sampel responden 1220 responden, dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Margin of Error 3,8 persen, metodelogi Multistage Random Sampling Acak Berjenjang.
Direktur Eksekutif PT Indeks Politica Indonesia (PT IPI) Suwadi Idris Amir mengatakan, hasil survei itu menunjukkan belum ada figur yang dominan di Sulsel saat ini berdasarkan hasil survei terbaru itu.
Suwadi melihat, Andi Sudirman Sulaiman sekelas calon petahana masih memiliki popularitas yang rendah sehingga elektabilitasnya masih berada di angka 18,2 persen.
Survei terbaru PT IPI diekspose Suwadi dalam diskusi "Ngorol Politik Akhir Tahun Bersama Wartawan Politik Sulsel" di Warkop 115, Makassar, Rabu (28/12).
"Elektabilitas Andi Sudirman Sulaiman itu rendah, hanya 18,2 persen karena popularitas beliau memang masih 60 persen lebih," kata Suwadi kepada wartawan.
Suwadi mengungkapkan, rendahnya popularitas Sudirman, pertama, di Pilgub kemarin kehadirannya itu ujug-ujug. Tidak pernah dikenal sebelumnya, tidak ada basis, namun tiba-tiba menjadi calon wakil gubernur mendampingi Nurdin Abdullah.
"Ditambah lagi pesona NA (Nurdin Abdullah) itu masih sangat kuat," katanya.
Suwadi melihat, ada dua figur Ketua Partai Besar di Sulsel yang hingga saat ini tidak kunjung bergerak, yakni Ketua DPD Gerindra Sulsel Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) dan Ketua DPW Nasdem Sulsel, Rusdi Masse (RMS).
"Dua figur ini belum bergerak karena menunggu hasil Pilpres 2024. Hasil pilpres nanti akan sangat menentukan kans mereka. Kalau Prabowo Subianto menang, AIA punya peluang besar maju calon gubernur. Begitupun kalau Anies Baswedan menang, langkah RMS akan lebih mudah," kata Suwadi Idris Amir.
Menurutnya, elektabilitas AIA yang masih 4,6 persen itu berpotensi naik drastis mengingat popularitasnya paling rendah di antara 8 bakal calon yang disurvei.
"Karena memang dia belum bekerja sama sekali. Saya yakin jika popularitasnya meningkat, maka otomatis elektoralnya juga akan meningkat," tegasnya.
Wali Kota Makassar
Ilham Arief Sirajuddin
Danny Pomanto
Pilgub Sulsel 2024
Calon Penantang Andi Sudirman Sulaiman
MK Tolak Gugatan Danny Pomanto-Azhar Arsyad, Sudirman-Fatma Dilantik 20 Februari 2025 |
![]() |
---|
Kunjungi Toraja Utara, Danny: Terima Kasih Dukungannya, Saya Akan Kenang Hingga Akhir Hayat |
![]() |
---|
Andi Sudirman Bentuk Tim Hukum Lawan Gugatan Danny, Jubir DiA: Lucu, Yang Kami Gugat KPU Sulsel |
![]() |
---|
Dana Kampanye Danny Pomanto Kalahkan Andi Sudirman, Tapi Beda 1,4 Juta Suara di Pilgub Sulsel 2024 |
![]() |
---|
Andi Sudirman-Fatmawati Ciptakan Rekor Baru Kalahkan SYL dan Nurdin Abdullah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.