Headline Tribun Timur
Penjelasan Wali Kota Parepare Taufan Pawe di Instagram Soal Banjir di Parepare
Wali Kota Parepare, Taufan Pawe, melalui akun Instagramnya, @taufanpawe, Kamis (2/2/23), memberi penjelasan terkait banjir Parepare.
TRIBUN-TIMUR.COM - Wali Kota Parepare, Taufan Pawe, melalui akun Instagramnya, @taufanpawe, Kamis (2/2/23), memberi penjelasan terkait banjir Parepare.
Berikut penjelasan Ketua Golkar Sulsel itu.
"Alhamdulillah banjir yg melanda sejumlah wilayah di Parepare sudah surut pada kamis pagi ini, saya telah menginstruksikan petugas dari BPBD, Damkar Parepare untuk terus membantu evakuasi bagi warga, termasuk membersihkan sisa banjir yg terjadi tadi malam, sejumlah rumah ibadah pun telah dibersihkan tim Damkar, termasuk menyalurkan air bersih ke wilayah yg terdampak banjir.
Untuk kebutuhan mendesak bahan makanan yg dibutuhkan warga yg terdampak banjir, pagi ini telah mulai difungsikan dapur umum yg dipusatkan di kantor Dinas Sosial Kota Parepare, untuk kemudian makanan siap saji tersebut disalurkan ke wilayah-wilayah yg terdampak banjir, posko-posko banjir juga telah didirikan di setiap kantor kelurahan yg wilayahnya terdampak banjir.
Saya menghimbau kepada segenap warga Parepare untuk tetap tenang dan senantiasa waspada, dan juga saya mengajak kepada kita semua untuk berdoa agar musibah ini cepat berlalu, dan kita semua diberikan kekuatan dan keselamatan dalam melewati cobaan ini, salamaki tapada salama...
Hingga sore ini penanganan pasca banjir di sejumlah wilayah di Parepare terus kita lakukan dengan mengerahkan segala perangkat yg ada, Tim Damkar Parepare membantu warga membersihkan rumah dari lumpur sisa banjir, Tim Dinsos Parepare membuka dapur umum yg dipusatkan di kantor Dinsos untuk selanjutnya bahan makanan siap saji disalurkan ke tiap kelurahan yg terdampak banjir, sementara personil Dinas Lingkungan Hidup Parepare membersihkan sejumlah ruas jalan dari sampah bekas banjir.
Kami juga menyampaikan apresiasi yg tinggi kepada segenap Anggota TNI - POLRI, Basarnas bersama BPBD Parepare serta seluruh potensi yang ada, yg telah bahu membahu membantu evakuasi warga maupun korban yg ditimbulkan akibat bencana banjir ini.
Adapun kerusakan yg ditimbulkan akibat bencana banjir ini, khususnya terhadap rumah warga yg terdampak, Pemkot Parepare nantinya akan mendata, untuk kemudian kita upayakan mendapatkan bantuan perbaikan. salamaki."
Baca juga: Pasutri Meninggal Tersapu Banjir di Parepare
Pasutri Meninggal Tersapu Banjir di Parepare
Hujan deras selama tiga jam mengguyur Kota Parepare menyebabkan banjir bandang, Rabu (1/2/23) malam.
Pasangan suami istri (pasutri), Ramli (40) dan Fitri (30), yang hanyut bersama rumahnya pada Rabu malam ditemukan tewas pada Kamis (2/2/23) sekitar Pkl 09.00 Wita.
Jenazah keduanya ditemukan sekitar empat kilometer dari lokasi rumahnya di Lingkungan Tengah Galung (Tegal), Kelurahan Lapadde, Kecamatan Ujung. Jenazah pasutri ini langsung dikebumikan selepas salat Asar.
Sementara dua warga yang dilaporkan tertimbun longsor di Jalan Kesuma Timur, berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.
Ketua RW Tegal, Bahar, mengatakan Ramli dan Fitri sedang berada dalam rumahnya saat luapan air Sungai jawi-jawi menerjang.
Saat air mulai menggenangi rumah-rumah, Ramli langsung membonceng dua anaknya ke tempat yang aman.
Setelah itu, dia kembali ke rumahnya untuk menjemput Fitri.
Air semakin tinggi. Pasutri ini pun memilih bertahan dalam rumah dengan berdiri di atas perabotan yang tinggi agar tak tenggelam.
“Tak lama kemudian, banjir bandang menerjang dan menghanyutkan rumah beserta seluruh isinya," ujar Bahar, Kamis (2/2/2023).
Menurut Bahar, hujan deras disertai naiknya air laut penyebab banjir.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parepare, Kamis (2/2/2023), mengupdate dampak banjir.
Dua korban jiwa, ratuan rumah terendam, 13 rumah hanyut, dan 1.345 kepala keluarga dengan 5.292 jiwa mengungsi. 24 diantaranya lansia dan 24 balita.
Puluhan kendaraan juga dilaporkan tenggelam.
"Lima rumah hanyut di Tegal 1, enam rumah di Tegal 2, dan dua rumah hanyut di Kelurahan Lompoe, Kecamatan Bacukiki," kata Koordinator Tim Reaksi Cepat BPBD Parepare, Erik.
Selain rumah, banjir juga merendam sejumlah sekolah dan fasilitas umum.
Menurut Erik, ada empat kelurahan yang terendam banjir.
Yaitu Kelurahan Lumpue sekitar SMAN 1 Parepare, Kelurahan Lappadde di daerah Tegal, Kelurahan Watang Bacukiki dan
Kelurahan Lemoe.
“Banjir yang terjadi Rabu malam menyebabkan macet sepanjang sekitar lima kilometer di jalan trans Sulawesi,” ujarnya.
Erik menjelaskan, banjir kali ini yang paling parah dibandingkan dengan banjir sebelumnya.
Banjir di Kota Parepare terjadi setiap tahun. Namun kali ini dampaknya lebih luas dan menimbulkan korban jiwa.
"Boleh dikatakan ini banjir tahunan. Tapi yang tadi malam, inilah yang terparah," jelasnya.
Banjir Parepare, lanjutnya, merupakan kiriman dari kabupaten tetangga. Air kiriman ini menyebabkan sungai meluap dan menggenangi rumah-rumah di daerah bantaran.
"Walaupun banjirnya sangat cepat, tapi arusnya sangat besar sehingga semua bangunan yang ada di bantaran sungai terdampak bahkan ada yang hanyut," ujarnya.
Untuk lokasi terparah, kata Erik, yaitu di BTN Savaras, Tegal, SMA 5, BTN Palem, Kelurahan Watang Bacukiki, Lontange, dan Lumpue.
"Pukul 20.40, tanah longsor di Jln. Kesuma timur, ada warga yang tertimbun dua jiwa. Sementara dalam evakuasi dan penanganan," jelasnya.
Menurutnya, BPBD telah mendirikan posko penyaluran bantuan di beberapa lokasi banjir.
Ketua RW BTN Savaras, Sahar, mengatakan sebanyak 53 kepala keluarga (KK) di wilayahnya mengungsi.
Selain itu, satu rumah di BTN Savaras tersapu banjir dan beberapa rumah dindingnya jebol.
"Informasinya ada satu rumah tersapu banjir, tapi alhamdulillah penghuninya sudah dievakuasi sebelum rumahnya hanyut," jelasnya.
"Pada saat kejadian (banjir), hujan sebenarnya sudah reda, tapi setelah salat Isya, banjir bandang tiba-tiba datang mengakibatkan BTN Savaras tenggelam," ungkapnya.
Banjir Sebelumnya
Tiga bulan lalu, tepatnya pada hari Jumat, 18 November 2022, banjir juga melanda Kota Parepare.
Data yang dirilis BPBD Kota Parepare, 434 kepala keluarga (KK) di lima kelurahan terdampak banjir.
Kelurahan yang terdampak, yaitu Lompoe, Watang Bacukiki, Lapadde, Bumi Harapan, dan Kampung Baru.
"Di Kelurahan Watang Bacukiki terdapat 120 jiwa yang terdampak, dua rumah hanyut, 23 rumah terendam, dan satu kios hanyut," jelas Kepala BPBD Parepare dalam rilisnya, Sabtu (19/11/2022).
Di Keluruhan Lompoe, titik banjir berada di Jalan Lingkar dan perbatasan Lompoe Lapadde, 50 KK terdampak.
Kelurahan Lapadde, titik banjir di BTN Savaras 1 dan 2. Kemudian Tegal 1 dan 2, Bukit Madani RW 4, BTN Jawi-jawi, total 282 KK terdampak.
Kelurahan Bumi Harapan, terdapat sembilan titik banjir, total 79 KK terdampak.
Kelurahan Kampung Baru, titik banjir di Jalan Harapan RW 3, satu rumah hancur terkena longsor.
Selain itu, ada dua titik terjadi pohon tumbang dan luapan air yang mengakibatkan akses terputus di Jalan Bau Massepe.
Dampak non bangunan, enam hektar sawah rusak. Empat rumah sawah, dua pos ronda tersapu banjir.(yaumil)
HL Tribun Timur edisi Jumat (3/2/2023).(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.