Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

BPS Sulsel

Sulsel Inflasi 5,83 Persen di Januari 2023

inflasi year on year (yoy) gabungan lima kota di Sulawesi Selatan (Bulukumba, Watampone, Makassar, Parepare, dan Palopo) sebesar 5,83 persen..

Penulis: Rudi Salam | Editor: Sukmawati Ibrahim
Screenshot YouTube BPS Sulsel
Statistisi Ahli Madya Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, Wa Ode Al’asaria saat press release berita resmi statistik bulanan melalui YouTube BPS Sulsel, Rabu (1/2/2023). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pada Januari 2023, inflasi year on year (yoy) gabungan lima kota di Sulawesi Selatan (Bulukumba, Watampone, Makassar, Parepare, dan Palopo) sebesar 5,83 persen.

Angka tersebut lebih tinggi jika dibanding angka inflasi nasional secara yoy yang sebesar 5,28 persen.

Sementara tingkat inflasi month to month (mtm) Januari 2023 tercatat inflasi 0,63 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) sebesar 0,63 persen.

Demikian disampaikan Statistisi Ahli Madya Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, Wa Ode Al’asaria saat press release berita resmi statistik bulanan melalui YouTube BPS Sulsel, Rabu (1/2/2023).

Dari lima kota IHK di Sulsel, inflasi yoy tertinggi terjadi di Makassar sebesar 5,93 persen dengan IHK sebesar 114,95.

Sementara Inflasi yoy terendah terjadi di Bulukumba sebesar 4,12 persen dengan IHK sebesar 114,10.

“Inflasi tertinggi Makassar 5,93 persen dan inflasi terendah Bulukumba 4,12 persen,” jelas Wa Ode Al’asaria.

Wa Ode Al’asaria memaparkan, dari 11 kelompok pengeluaran secara yoy ada tiga kelompok pengeluaran mengalami inflasi terbesar.

Yakni pertama kelompok transportasi sebesar 14,14 persen, kedua kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,78 persen, dan ketiga kelompok perawatan pribadi dan jada lainnya sebesar 5,64 persen.

Secara mtm, dari 11 kelompok pengeluaran yang ada, inflasi terbesar terjadi pada kelompok pengeluaran majanan, minuman, dan tembakau sebesar 2,82 persen.

“Sementara deflasi terbesar terjadi pada kelompok transportasi yaitu sebesar -2,22 persen,” papar Wa Ode Al’asaria.

Lebih lanjut, dijelaskan bahwa komoditas utama penyumbang inflasi yoy pada Januari 2023, antara lain bensin, angkutan udara, beras, telur ayam ras, ikan cakalang atau ikan sisik.

Lalu tomat, rokok kretek filter, ikan bandeng arau ikan bolu, kue kering berminyak, tarif kendaraan roda 2 online.

Kemudian tempe, ikan layang/ikan benggol, sabun detergen bubuk atau cair, kangkung, dan bawang merah. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved