Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pelajar di Desa Songing dan Polewali Sinjai Menantang Maut Lewati Jembatan Bambu ke Sekolah

Volume air sungai meningkat jika hujan deras mengguyur Gunung Bulutellue, Desa Polewali.

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/SYAMSUL BAHRI
Pelajar menantang maut lintasi jembatan bambu yang menghubungkan Desa Songing ke Desa Polewali, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, Selasa (31/1/2023). Para pelajar dan warga terpaksa melewati jembatan tersebut karena volume air sungai meningkat. 

TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI SELATAN - Warga di Dusun Bonto, Desa Songing dan Desa Polewali, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan terpaksa melintasi jembatan bambu.

Mereka menantang maut melewati jembatan yang mulai keropos karena air sungai mengalir deras.

Tak terkecuali para pelajar yang ingin ke sekolah. 

Setiap harinya, ada sekitar 20 pelajar yang lewati jembatan bambu.

Volume air sungai meningkat jika hujan deras mengguyur Gunung Bulutellue, Desa Polewali.

Dasar sungai tak bisa dilalui jika banjir tiba. Air mengalir deras.

Mereka harus ekstra hati-hati, badan harus membungkuk sambil memegang tiang bambu dan tali kabel listrik bekas.

Jika hilang keseimbangan, mereka bisa terjatuh dan terbawa air Sungai Gofa. 

"Sejak kami sekolah di sebelah MA Muhammadiyah Songing saya lewati jembatan bambu pak," kata siswi MA Songing Nurul Ismi kepada TribunSinjai.com, Selasa (31/1/2023).

Sebenarnya, kata dia, ada jalanan lain yang menghubungkan dua desa itu. 

Hanya saja aksesnya lebih jauh ketimbang harus melalui sungai. 

Sehingga masyarakat lebih melewati jembatan yang sudah keropos. 

Baca juga: Mahasiswa Sinjai Demo soal Krisis Air Bersih di Sinjai

Baca juga: Dua Anak di Bawah Umur Maling Motor di Masjid Agung Nujumul Ittihad Sinjai, Aksinya Terekam CCTV

Warga setempat juga mengungkapkan jika setiap tahunnya jembatan tersebut diusulkan mulai Musrenbang desa, kecamatan hingga kabupaten untuk diperbaiki.

Namun tidak mendapat respon dari pemerintah setempat.

"Kalau bisa kasian, jembatan ini dapat diperhatikan pemerintah," kata Rostini, warga Dusun Jenna, Desa Polewali.

Terpisah Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sinjai Haris Achmad menyampaikan jika stafnya turun ke lokasi mengecek jembatan.

"Kami telah memerintahkan ke bidang Bina Marga untuk ke lokasi, apakah ini masuk dalam jalan kabupaten atau jalan desa," katanya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved