Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Setara Gambia dan Nepal

Transparency International Indonesia (TII) mencatat Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia tahun 2022 berada di skor 34.

Editor: Muh Hasim Arfah
Kompas TV
Konferensi pers Komisi Pemberantasan Korupsi terkait OTT Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Gafur Masud berlangsung di Gedung Merah Putih KPK, Kamis (13/1/2022). 

*Indeks Persepsi Korupsi RI Turun Jadi 34

*Terburuk Sepanjang Era Reformasi


TRIBUN-TIMUR.COM, JAKARTA - Transparency International Indonesia (TII) mencatat Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia tahun 2022 berada di skor 34 atau turun empat poin dari tahun sebelumnya. 

Indonesia menempati peringkat 110 dari 180 negara yang dilibatkan. 

Penurunan IPK Indonesia pada tahun ini dinilai sebagai yang terburuk sepanjang reformasi.

"CPI [Corruption Perceptions Index] Indonesia 2022 kita berada di 34, rangking 110. Dibanding tahun lalu, turun empat poin dan turun 14 rangking-nya," kata Deputi Sekretaris Jenderal TII Wawan Suyatmiko dalam konferensi pers di Pullman Hotel, Jakarta, Selasa (31/1).

TII adalah organisasi internasional yang bertujuan memerangi korupsi politik. 

TII rutin mengeluarkan skor IPK setiap tahunnya. 

Skor yang dikeluarkan itu berdasarkan indikator 0 atau sangat korup hingga 100 yang berarti sangat bersih.

Baca juga: Iman Hud Mulai Disidangkan Kasus Korupsi Honorarium Satpol PP Makassar

Menurut TII, skor IPK Indonesia di 2022 setara dengan negara-negara seperti Bosnia-Herzegovina, Gambia, Malawi, Nepal, dan Sierra Leone. 

Sementara di level ASEAN, Indonesia berada di bawah Singapura dengan IPK 83, Malaysia 47, Timor Leste dan Vietnam 42, dan Thailand 36.

Wawan mengungkapkan Indonesia hanya mampu menaikkan skor IPK sebanyak dua poin dari skor 32 selama satu dekade terakhir sejak tahun 2012. 

Situasi itu, terang dia, memperlihatkan respons terhadap praktik korupsi masih berjalan lambat bahkan terus memburuk akibat minimnya dukungan nyata dari para pemangku kepentingan. 

"Skor ini turun empat poin dari tahun 2021 atau merupakan penurunan paling drastis sejak 1995," ucap Wawan.

Wawan menyebut terdapat delapan indikator penyusunan IPK. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved