Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Harga Minyak

Harga Minyak Goreng Curah di Maros Naik Jadi Rp 17 Ribu per Liter

Kenaikan harga minyak goreng curah di Kabupaten Maros sudah terjadi sejak dua minggu terakhir.

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/NURUL HIDAYAH
Pedagang sembako Abbas merapikan dagangannya di Pasar Tramo, Butta Salewangang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (30/1/2023). Harga minyak goreng curah di Pasar Tramo mengalami kenaikan. 

TRIBUNMAROS.COM, MAROS -  Harga minyak goreng curah di Pasar Tramo Butta Salewangang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan mengalami kenaikan harga.

Pedagang Zainal mengatakan kenaikan sudah terjadi sejak dua minggu terakhir.

Minyak curah naik dari harga Rp 14 ribu menjadi Rp 17 ribu.

"Sementara minyak kemasan subsidi merk Minyakita Rp 14 ribu naik menjadi Rp 17 ribu," ujarnya saat ditemui Tribun-Timur.com di lodsnya, Senin (30/1/2022).

Ia menyebutkan minyak curah sudah naik dari distributor.

"Minyak curah itu sudah naik dari distributor. Tapi kalau Minyakita informasinya karena subsidinya dicabut makanya mahal," ujarnya.

Hal senada juga dikatakan salah seorang pedagang lainnya Abbas.

Ia menyebutkan harga minyak curah dibanderol dengan harga Rp 18 ribu per liter dari harga Rp 14 ribu.

"Kalau ukuran 1,5 liter dari harga Rp 20 ribu naik menjadi Rp 25 ribu, sementara minyak kemasan naik dari harga Rp 28 ribu naik menjadi Rp 32 ribu," ujarnya.

Ia menyebutkan kenaikan minyak diakibatkan minimnya pasokan dari distributor.

"Jadi kita pedagang harus ambil dari pedagang lainnya makanya harganya naik sekali," ujarnya.

Selain minyak, sejumlah komoditas lainnya juga mengalami kenaikan.

Baca juga: Promo JSM Indomaret Hari Ini 29 Januari 2023: Beras 5 Kg Rp 57.900, Minyak Goreng 2 Liter Rp 34.900

Baca juga: Diluncurkan Kemendag untuk Tekan Kenaikan Harga Minyak Goreng, Minyakita Malah Langka di Makassar

Seperti bawang merah dari harga Rp 30 ribu kg naik menjadi Rp 40 ribu kg.

Bawang putih dari harga Rp 20 ribu kg ribu kini naik menjadi Rp 30 ribu kg.

"Garam sebelumnya hanya Rp 60 per bal berisi 50 ukuram 500 gram kini Rp 130 ribu," ujarnya.

Ia pun mengaku omzetnya turun hingga 50 persen akibat kenaikan harga ini.

"Karena pembeli sepi setelah kenaikan ini," ujarnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved