Headline Tribun Timur
Arab Saudi Vonis 2 Tahun Jamaah Umrah Asal Pangkep, Dituduh Lecehkan Wanita di Masjidil Haram
Nama Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), tercoreng di mata dunia, khususnya di Arab Saudi..
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Nama Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), tercoreng di mata dunia, khususnya di Arab Saudi.
Setelah kasus ditahannya jamaah umrah asal Pangkep, Muhammad Said (26), tersebar luas melalui media online maupun media sosial.
Said ditangkap dengan tuduhan melakukan pelecahan seksual terhadap wanita asal Lebanon yang juga sedang melakukan umrah.
Said umrah menggunakan jasa PT Anni'mah Bulaeng Wisata (ABW) yang berkantor di Jl Dr Ratulangi, Kabupaten Maros, Sulsel.
Pemilik PT ABW, Muhammad Rusdi, menjelaskan, Said, berangkat umrah pada 3 November 2022.
Said dinyatakan bersalah dan divonis 2 tahun penjara ditambah denda 50.000 real atau sekitar Rp200 juta. Dia ditahan di penjara pemerintah di Madinah.
Menurut Rusdi, pada saat melakukan tawaf, Said dipergoki oleh dua orang petugas keamanan Arab Saudi melakukan pelecehan seksual kepada wanita asal Lebanon.
Dikonfirmasi, Minggu (22/1/23), Kepala Bidang Haji dan Umrah Kemenag Sulsel, Ikbal Ismail, menjelaskan, dua orang Askar atau polisi yang bertugas di dalam kompleks Masjidil Haram, yang menjadi saksi dalam kasus ini, mengaku memergoki Said memegang payudara jemaah Lebanon.
Saat ini, kata Ikbal, Konjen RI di Arab Saudi dan travel umrah yang memberangkatkan Said masih berupaya melakukan pendampingan hukum.
"Travel umrah masih melakukan pendampingan terhadap jemaahnya yang tersangkut kasus hukum di Arab," tambahnya.
Dipaksa Mengaku
Tuduhan terhadap Said dibantah pihak keluarga bernama Nirwana Tirsa.
Melalui akun Twitternya, @iniakuhelmpink, Anaa, sapaan Nirwana, menjelaskan kronologis kasus ini. Thread Twitter Ana juga telah screenshoot dan disebarluaskan oleh sejumlah akun Instagram.
Berikut thread Twitter Ana yang diunggah pada Sabtu, 21 Januari 2022.
“Hy teman⊃2; Twitter, mohon bantu up saya mau minta tolong kalaupun permintaan pertolongan kami tidak sampai ke Bapak Presiden Jokowi Dodo, saya hanya berharap ini bisa meredakan berita yg beredar di media sosial, saya paham betul the power of Twitter yg menegakkan keadilan.
Baca juga: Keluarga Muhamad Said Bantah Tuduhan Pelecehan Seksual Saat Umrah
Saya ingin mengklarifikasi ke semua media terkait masalah sepupu saya Muhammad Said yg dituduh melecehkan seorang wanita asal Lebanon pada saat melaksanakan ibadah umroh di tanah suci Mekkah, mungkin ini tidak penting untuk orang⊃2; di Media tapi demi menjaga nama baik keluarga keluarga kami.
Kronologinya, pada tanggal 8-11-2022 Muhammad Said dan rombongan sampai ke Mekkah dari Medinah, dan ditanggal 10-11-2022 jam 1 malam waktu Mekkah, dia tawaf bersama ibu, Kakak dan neneknya.
Karna banyak orang, Muhammad Said suruh ibunya buat tunggu depan (diluar area Ka'bah) takutnya kejepit, pas Muhammad Said hampir megang sudut Ka'bah ada orang dari belakang narik pakaian ihramnya, karna takut pakaian ihramnya melorot dia ditariklah dari belakang kedepannya pakaiannya itu, pas keluar dari kumpulan jemaah, Muhammad Said langsung ditarik 2 polisi dan Askar disitu, trus dibawa ke kantor polisi dimintaki keterangan dalam keadaan Muhammad Said kebingungan salahnya apa, menelfonlah Muhammad said ke keluarganya tapi Hpnya Diambil sama polisi tsb, dihapus semua foto⊃2; dan semua biodata Muhammad Said, sebelumnya sempat menghubungi kami yg di Indonesia karna hp ibunya tidak aktif karna waktu itu ibunya kan masih disekitaran Ka'bah nungguin Muhammad Said, dihubungikah kami di indo, kami disuruh buat hubungi kakanya yg juga di Mekkah kalau Muhammad Said dibawa sama polisi Arab katanya, namanya Kak Mini, nah kak Mini ini posisinya juga disekitaran Ka'bah tapi sementara sholat, dihubungilah kak Mini ini oleh Muhammad Said kalau dia ditangkap polisi dengan tuduhan PELECEHAN.
Kata polisinya ada Wanita Jemaah asal Lebanon yg melapor Muhammad Said memegang Payudara si wanita Lebanon ini pada saat di depan Ka'bah, Muhammad said dimintai keterangan pada saat dikantor polisi tidak berkutik sedikitpun karna beliau tidak paham bahasa Arab sampai dipukul pun sama Polisi Arab dia tidak berkutik karna memang dia tidak paham, posisi saat itu wanita pelapor tidak ada disitu. Sampai pada saat ketua travelnya ke kantor polisi disana katanya harus ditahan dulu sekitaran 5 hari nanti dibebasin, oke kita toleran
karna kami pikir mungkin kesalahpahaman disana butuh waktu menyelesaikan, tibalah waktu travel yg bawa Muhammad said dan rombongan ini harus pulang ke Indonesia dan Muhammad Said belum bisa pulang karna kabarnya harus tetap disana sampai selesai pengadilan.
Nah disinilah keganjalannya, dia divonis hukuman 2 tahun penjara dengan kasus pelecehan, tanpa adanya bukti, saksinyapun cuma 2 polisi yg tangkap Muhammad said di TKP, dan pada saat pengadilan wanita Lebanon atau yg disebut korban ini tidak pernah hadir pada saat pengadilan!
Tiap hari kami komunikasi Muhammad Said nangis⊃2; (btw hpnya disita jadi pakai telfon yg ada dikantor polisi itu, durasinya 5 menit) dia ngadu, katanya disuruh ngaku kalau beliau melakukan hal keji itu tapi dia tetap bersih keras membantah kalau beliau tidak melakukan itu walaupun
dipaksa sama polisi disana dia tidak mengakui, tidak pernah mengakui tuduhan itu, Tapi ada surat dari sana melalui kedutaan atau apalah itu, sampai ke Kepala Penyelenggaraan Haji dan Umroh di Sulsel dan keterangannya membuat keluarga kami sakit hati
katanya Muhammad Said mengakui bahwa tuduhan itu benar, padahal Muhammad said sudah sumpah⊃2; ditambah suci nangis⊃2; bahwa itu tidaklah benar.
Kita hanya perlu bukti, tapi tidak ada bukti bahkan korbanpun tidak pernah ada di pengadilan. Dan untuk para media, tolong!!!!! Kami tau kalian punya sumber tapi headline dan opini kalian sangatlah menggiring orang⊃2; untuk menyumpah⊃2;i Kaka kami, kami dari keluarga yg sangat menjunjung tinggi agama Islam!
Logikanya jika beliau ingin melakukan hal itu, kenapa harus ke tanah suci sedangkan kami tau disana tempat beribadah. Dan satu lagi, beliau punya istri yg sangat cantik, kemarin baru saja dia melahirkan putranya yg belum sempat beliau lihat.(nurul)
HL Tribun Timur edisi Senin (23/1/2023). (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.