Pemilihan Ketua OSIS SMP Islam Athirah Makassar Libatkan KPU-Bawaslu, Dilantik di Gedung DPRD Sulsel

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebanyak 89 pengurus organisasi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam Athirah dilantik di lantai 9 gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Selatan (Sulsel), Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Kamis (19/1/2023).

Mereka terdiri dari 47 pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), 18 Majelis Perwakilan Kelas (MPK) dan 25 Praja Muda Karana (Pramuka).

Turut hadir Wakil Ketua DPRD Sulsel Syaharuddin Alrif bersama Wakil Ketua Komisi C DPRD Sulsel Majono.

Selain itu, hadir Ketua BMJ SMP Islam Athirah Bukit Baruga Hijriani Kusdiono, Wakil Direktur Sekolah Islam Athirah Wilayah Bukit Baruga Patris Hasanuddin, Direktur Sekolah Islam Athirah Syamril, dan Kepala SMP Islam Athirah Bukit Baruga Suriana.

Pada acara pelantikan itu, terlebih dulu ketua panitia menyampaikan proses pemilihan ketua osis.

Selain itu, ketua OSIS, ketua Pramuka, dan Ketua MPK juga secara bergantian menyampaikan laporan hasil pertanggungjawaban kepengurusannya.

Adapun Ketua OSIS yang dilantik adalah A Nayla Syakira Siddiq, Wakil Ketua OSIS Andi Inthana Maypati, Sekretaris OSIS M Adly Arya Satya, dan Bendahara OSIS Indah Asirah Alfaidah.

Suriana mengatakan sengaja memilih pelantikan di gedung DPRD Sulsel untuk memperkenalkan kepada siswa proses demokrasi.

"Kita memberikan pengalaman nyata terkait belajar berdemokrasi," kata Suriana.

Ia menjelaskan, pelantikan ini sebagai puncak project pengenalan proses berdemokrasi kepada siswa.

Pelantikan di gedung DPRD Sulsel, kata dia, pertama kali dilakukan. Sebelumnya, pelantikan selalu dilaksanakan di sekolah.

"Ini puncak rangkaian project penguatan proses belajar Pancasila. Itu memang ada di kurikulum merdeka," katanya.

"Sekolah kami juga terpilih sebagai sekolah penggerak. Dalam satu tahun itu melaksanakan 3 project, salah satunya project suara demokrasi," tambahnya.

Proses project suara demokrasi dilakukan sama seperti proses pemilihan umum dan pemilihan legislatif.

Mulai sosialisasi, pengenalan tentang demokrasi. Mereka juga mengundang Bawaslu, KPU, dan DPRD Sulsel untuk memberikan sosialisasi kepada pengurus organisasi.