Anggaran Dana Desa
ADD di Maros Meningkat, Desa Samangki Dapat Jatah Rp 1,1 Miliar
Alokasi Dana Desa (ADD) di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan mengalami peningkatan Rp 3 miliar.
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Alokasi Dana Desa (ADD) di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan mengalami peningkatan Rp 3 miliar.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Maros, Muhammad Idrus, Selasa (17/1/2023).
Ia merinci untuk 2023, jumlah ADD sebesar Rp 71.043.900.600.
“Ada peningkatan untuk ADD, tahun lalu itu sekitar Rp 68.000.000, sedangkan untuk DD ada pengurangan sekarang Rp 76.116.802.000 sementara tahun lalu mencapai Rp 80,5 miliar,” katanya.
Kabid Pemerintahan Desa pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Maros, Abbas Maskur, mengatakan untuk tahun 2023 desa yang anggarannya paling tinggi untuk ADD adalah Desa Samangki yang mencapai Rp 1.149.160.000.
“Pagu terendah untuk ADD adalah Desa Padaelo sebesar Rp 702.469.600,” katanya.
Sementara untuk desa dengan anggaran tertinggi untuk DD adalah Desa Bonto Mate’ne sebesar Rp 1.293.470.000
“Yang terendah itu desa Padaelo Rp 694.608.000,” sebutnya.
Baca juga: Tersangka Korupsi Dana Desa Tangkoro Wajo Segera Disidang, Diduga Korupsi Rp256 Juta
Baca juga: Rekam Jejak AKBP Ardiansyah Setahun Kapolres Bone, Ungkap Kasus Narkoba hingga Korupsi Dana Desa
Ia menyebutkan besaran dana desa dan ADD yang diterima desa bervariasi berdasarkan beberapa indikator.
Salah satunya adalah kondisi geografis dan jumlah penduduk.
“Berdasarkan jumlah penduduk, kesulitan geografis, luas wilayah, dan jumlah penduduk miskin,” rincinya.
Dengan anggaran tersebut kata dia pemerintah desa harus memperhatikan program kerjanya.
“Merumuskan yang betul-betul menjadi prioritas yang dijalankan. Untuk kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.