Drama Sejoli di Makassar
Fakta-fakta Drama Sejoli di Makassar Ngaku Suami Hilang, Bikin Polisi dan Kompolnas Terheran-heran
Heboh, kisah cinta sejoli di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) bikin polisi kelimpungan. Datu bikin drama suami hilang.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Heboh, kisah cinta sejoli di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) bikin polisi kelimpungan.
Ialah Datu (30) dan sang kekasih Hagai (31), sejoli beberapa bulan terakhir tinggal seatap tanpa hubungan yang sah.
Berikut fakta-fakta berdasarkan informasi dihimpun Tribun-Timur.com:
Serumah Tanpa Ikatan Pernikahan
Keduanya ngontrak di Jl Mangga Tiga, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.
Layaknya sepasang suami-isteri, keduanya menjalani hari-hari di rumah yang dikontraknya.
Hagai Merasa Tertindas
Namun, seiring perjalanan hubungan asmara keduanya, sang pria Hagai merasa tertindas.
Sebab, tiap kali Datu marah, ia kerap disebut memukuli Hagai.
Hagai, pun perlahan muak dengan perlakuan Datu, sang kekasih.
Berjalan waktu, gagang pintu rumah yang dikontraknya rusak.
Hagai pun keluar rumah dengan dalih menuju toko perkakas atau bahan bangunan mencari gagang pintu baru.
Tepatnya pada 27, Desember 2022, sekira pukul 10.00 Wita.
Baca juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Hagai Kini Ditemukan Polisi! Drama Sang Kekasih Terbongkar
Kesempatan Hagai keluar rumah, pun dimanfaatkan untuk kabur meninggalkan sang kekasih, Datu.
Hagai yang mencari gagang pintu tak kunjung pulang ke rumah kontrakannya bersama Datu.
Datu yang menunggu sang kekasih, pun gusar dan panik.
Terlebih, sudah 24 jam lamanya, Hagai tak kunjung pulang.
Pesan WhatsApp Datu ke Hagai ceklis satu. Telepon WhatsApp pun tak direspon.
Tak Terima Ditinggal, Satu Lapor Polisi
Datu akhirnya melapor ke Polsek Biringkanaya bahwa sang suami hilang.
Untuk meyakinkan polisi, Datu membangun alibi bahwa sang suami Hagai mengalami gangguan motorik pada otak kecil setelah setahun lalu kecelakaan.
Kehadiran Datu di Polsek Biringkanaya, mendapat candaan beberapa oknum polisi yang berjaga.
Dicandai 'Ganti Suami'
Candaan itu muncul setelah Datu berucap suaminya hilang.
Polisi yang bercanda pun celutuk "ganti saja suaminya'.
Rupanya candaan itu tidak diterima Datu dengan berucap 'Tak semudah itu Pak'.
Kisah laporan Datu yang mengaku sebagai istri kehilangan suami, pun sampai ke telinga awak media.
Terlebih, Datu berucap kurang dilayani baik oleh kepolisian di Sektor Biringkanaya itu.
'Istri lapor Suami Hilang Malah Ditertawai' pun menyeruak dan viral di beberapa paltform media sosial.
Seperti Instagram dan beberapa portal media online.
Viral Hingga Kapolsek Minta Maaf
Viralnya pemberitaan 'Istri Lapor Suami Hilang Malah Ditertawai' itu pun memaksa Kapolsek Biringkanaya Kompol Andi Alimuddin segera menemui Datu dan meminta maaf.
Permohonan maaf sang Kapolsek diiringi dengan instruksi ke jajaran untuk segera mencari Hagai, pira yang diakui sebagai suami oleh Datu.
Hagai Ditemukan
Hingga akhirnya, pada Selasa (3/1/2023) malam, tim gabungan Resmob Polda Sulsel bersama Polsek Biringkanaya berhasil mengendus keberadaan Hagai.

Hagai rupanya bersembunyi di rumah keluarganya di Blok 10 Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Makassar.
Kabar Hagai ditemukan, pun sedikit membawa kabar lega bagi personel Polsek Biringkanaya.
Khususnya, sang Kapolsek Kompol Andi Alimuddin yang turut dibuat kelimpungan.
Namun, personel yang menemukan Hagai seketika dibuat kaget ketika pria bertampan brewok itu mengaku bukan suami Datu.
Ia mengaku, hanya sebatas berpacaran dengan Datu.
"Bukan suami istri (ternyata)," tulis Kompol Alimuddin saat mengirim kabar bahwa Hagai telah ditemukan.
Hagai pun dibawa ke Posko Resmob Polda Sulsel untuk diinterogasi lebih lanjut.
Begitu pula Datu sang pelapor yang mengaku sebagai istri dari Hagai.
Drama Datu Terbongkar
Hasil interogasi polisi pun menguak fakta drama yang dibuat Datu.
Seketika Datu tidak dapat mengelak saat dikonfrontir dengan pengakuan Hagai yang tak menerima disebut sebagai suami.
"Hasil interogasi HG, bahwa HG tidak pernah melakukan pernikahan secara resmi menurut agamanya dengan DT (Pelapor)," kata Kasat Resmob Polda Sulsel, Kompol Dharma Negara kepada tribun-timur.com, Rabu (4/1/2022) pagi.
Hagai lanjut Dharma, juga mengaku tidak memiliki anak hasil hubungan 'gelapnya' dengan Datu.
"Bahwa identitas yang digunakan oleh pelapor dan terlapor yang berupa KTP dan buku nikah yang merupakan status pernikahan telah kawin dibuat oleh DT (pelapor) dengan sepengetahuan HG merupakan identitas palsu," ujarnya.
Dalam laporan Datu, Hagai juga disebut mengidap penyakit hilang ingatan.
Namun, Hagai diinterogasi polisi mengaku, apa yang dikatakan Datu tidaklah benar.
"HG tidak memiliki penyakit hilang ingatan sesuai dengan keterangan pelapor DT, melainkan yang bersangkutan mengaku sering diberikan obat berupa vitamin untuk daya tahan tubuh karena yang bersangkutan mengalami sakit Amandel," ungkap Dharma.
Dari pengakuan Hagai, drama Datu yang mengaku sebagai istri pun terkuak.
Ia tidak dapat mengelak dan hanya dapat mengakui perbuatannya sambil memohon maaf.
"DT mengakui telah membuat keterangan palsu untuk dijadikan laporan pengaduan ke Polsek Biringkanaya Polrestabes Makassar," terang Kompol Dharma usai menginterogasi Datu.
Palsukan Akta Nikah dan Kartu Keluarga
Adapun isi keterangan palsu yang diberikan Datu lanjut Kompol Dharma, antara lain Datu mengaku telah membuat Akta nikah palsu, KTP palsu, KK palsu dengan tujuan untuk menghindari pemeriksaan dari warga setempat.
"DT (juga) mengakui memberikan keterangan palsu tentang kehamilan yang bersangkutan. DT mengakui bahwa berbohong tentang pernikahannya dengan HG," bebernya.
Datu pun membuat pernyataan berisi pengakuan atas kebohongan yang ditandatangani dengan materai.
Sebelumnya diberitakan, Datu yang mengaku sebagai seorang istri melaporkan suami (Hagai) hilang ke Polsek Biringkanaya.
Laporan suami hilang itu heboh lantaran Datu mengaku kurang dilayani polisi.
Terlebih, ia membuat pengakuan bahwa salah satu oknum anggota celutuk atau terkesan mengolok-olok dengan berkata "ganti saja suaminya Bu".
Akibat kehebohan itu, Kapolsek Biringkanaya Kompol Andi Alimuddin pun mendatangi Datu dan meminta maaf.
Ke esokan harinya, Komisioner Kompolnas Poengky Indarti pun angkat bicara dan meminta Propam Polda Sulsel turun tangan.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.