Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Alasan Amerika Serikat Perbolehkan Jual Bebas Pil Aborsi, Bisa Dikirm via Pos

Aturan penjualan obat aborsi secara bebas merupakan pertama kalinya di Amerika Serikan di bawah pemerintaha Joe Biden.

Editor: Sudirman
Freepik
Ilustrasi apotek. Untuk pertama kalinya, FDA mengizinkan apotek ritel untuk menjual obat aborsi. Langkah ini dilakukan untuk melindungi hak aborsi warga AS. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pemerintah kini membolehkan apotek menjual obat aborsi secara bebas di Amerika Serikat.

Aturan penjualan obat aborsi secara bebas merupakan pertama kalinya di Amerika Serikan di bawah pemerintaha Joe Biden.

Bagi masyarakat yang ingin membeli obat aborsi bisa langsung ke penyedia layanan kesehatan.

Namun masih diperlukan resep dokter dalam aturan penjualan obat aborsi.

Pasien harus datang sendiri mengambil obatnya atau melalui pesanan pos.

Langkah ini dapat secara signifikan memperluas akses aborsi melalui obat.

Apalagi pil aborsi mulai sering dicari di Amerika Serikat setelah Mahkamah Agung tahun lalu membatalkan hak federal untuk aborsi.

Beberapa negara bagian di AS bahkan melarang atau secara keras membatasi akses aborsi.

Lebih dari separuh tindakan aborsi di AS dilakukan dengan pil, bukan dengan operasi, menurut Institut Guttmacher.

Pada bulan Desember 2021 lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengatakan akan secara permanen mencabut persyaratan bagi pasien untuk mendapatkan resep secara langsung melalui penyedia layanan kesehatan.

Pada hari Selasa (3/1/2023), FDA memperbarui situs webnya dengan persyaratan baru.

FDA menyebut obat tersebut "dapat disalurkan oleh apotek bersertifikat atau di bawah pengawasan resep bersertifikat".

Danco Laboratories dan GenBioPro, dua perusahaan AS yang membuat obat tersebut, mengonfirmasi dalam pernyataan terpisah bahwa FDA telah memberi tahu mereka tentang keputusannya.

Langkah ini dipuji sebagai "langkah penting" ke depan oleh American College of Obstetricians and Gynecologists.

"Meskipun pengumuman FDA hari ini tidak akan menyelesaikan masalah akses untuk setiap orang yang mencari tindakan aborsi, langkah itu akan memungkinkan lebih banyak pasien yang membutuhkan mifepristone untuk opsi tambahan obat aborsi untuk mengamankan obat penting ini," kata organisasi itu dalam sebuah pernyataan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved