Bebas Emisi Dan Hemat Energi, Mobil Listrik Jadi Primadona
energi listrik yang diubah menjadi tenaga atau daya tidak menghasilkan sisa residu atau emisi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tren elektrifikasi di industri otomotif Indonesia semakin menggeliat, saat ini mulai banyak pabrikan roda empat yang meluncurkan kendaraan listrik mereka di Tanah Air sepanjang 2022.
Dari sejumlah mobil listrik yang dikembangkan oleh sejumlah perusahaan otomotif tersebut, ada C+pod mobil listrik yang dikembangkan Toyota.
Toyota C+pod yang dipamerkan dalam Toyota Expo 2022 oktober lalu di Mal Ratu Indah Makassar menarik banyak perhatian pengunjung pameran.
Toyota C+pod ini merupakan mobil listrik Toyota berbasis baterai atau yang disebut Battery Electric Vehicle (BEV), dan khusus difungsikan untuk mobilitas jarak dekat, baik di pedesaan maupun perkotaan.
Toyota C+pod pertama kali diperkenalkan di Jepang diakhir tahun 2020 lalu. Dan baru bisa dicoba di Indonesia beberapa bulan setelahnya.
Spesifikasi Toyota C+pod tergolong mungil dan berbentuk unik yang menggunakan teknologi baterai sebagai jantung pacunya.
Sementara untuk tampilan eksteriornya, Toyota C+pod menggunakan bahan plastik untuk mengurangi bobot kendaraan sehingga sangat ringan dikendarai.
Sumber tenaga utama mobil listrik adalah energi listrik, bukan bahan bakar kendaraan. Pada mobil listrik, energi listrik tersimpan di dalam baterai yang bisa diisi ulang.
Selain itu, energi listrik yang diubah menjadi tenaga atau daya tidak menghasilkan sisa residu atau emisi. Mobil listrik mengambil energi dari sumber daya intensif CO2, dan menghasilkan emisi 1,07 kilogram CO2 per kWh.
Dengan kapasitas baterai 80 kWh, jumlah emisi CO2 yang dihasilkan mencapai 85,6 kilogram. Jika dibandingkan dengan mobil mesin bahan bakar dengan tangki 40 liter, emisi yang dihasilkan bisa mencapai 92,4 kilogram CO2.
Dilihat dari hasil tersebut, baik mobil listrik maupun mobil biasa sama-sama menghasilkan emisi, namun kadar emisi mobil listrik lebih rendah.