Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kasus Stunting

Angka Stunting di Kabupaten Luwu Turun, Presentasenya Kini 9,38 Persen

Persentase balita 0-59 bulan di Luwu menghadapi tren positif yakni 9,38 persen.

Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Hasriyani Latif
Diskominfo Luwu
Kepala Dinas Kesehatan Luwu dr Rosnawary. Berdasarkan data Dinkes Luwu tahun 2022, presentase balita stunting mengalami penurunan. 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu memaparkan angka jumlah balita stunting selama tahun 2022.

Di Kabupaten Luwu sendiri, presentase balita stunting mengalami penurunan.

Kepala Dinkes Luwu dr Rosnawary menerangkan persentase balita 0-59 bulan di Luwu menghadapi tren positif yakni 9,38 persen.

“Persentase balita (0-59 Bulan) stunting di Kabupaten Luwu pada tahun 2022 adalah sebesar 9,38 persen. Persentasi ini dihasilkan dari perbandingan jumlah balita stunting sebanyak 2.265 anak dengan jumlah balita yang diukur dengan Antropometri sebanyak 24.156 anak," jelasnya, Kamis (29/12/2022).

Angka ini, kata Rosnawary jauh menurun dari tahun 2021 mencapai angka 10,35 persen.

Rosnawary menjelaskan, stunting merupakan permasalahan gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu lama, terjadi sejak bayi dalam kandungan dikarena pada saat kehamilan sang ibu kurang mengkonsumsi makanan bergizi.

“Stunting disebabkan oleh faktor multidimensi yaitu disebabkan oleh banyak faktor yang mempengaruhi," jelasnya.

Berikut Persentase Balita (0-59 Bulan) Stunting Kab. Luwu tahun 2022 ditiap kecamatan:

1. Larompong 14,23 persen.

2. Larompong Selatan 21,26 persen.

3. Suli persen.

4. Suli Barat persen.

5. Belopa persen.

6. Kamanre persen.

7. Belopa Utara 0,92 persen.

8. Bajo 3,14 persen.

Baca juga: BKKBN Sulsel Ajak Forum Genre dan Awak Media Berkontribusi dalam Penurunan Stunting

Baca juga: Kodim 1406 Wajo Bagi Sembako untuk Anak Penderita Stunting dan Warga Kurang Mampu

9. Bajo Barat 12,35 persen.

10. Bassesangtempe persen.

11 Latimojong 26,85 persen.

12. Bassesangtempe Utara 31,55 persen. 

13. Noling 5,23 persen.

14. Ponrang 10,33 persen.

15. Ponrang Selatan 17,13 persen.

16. Bua 8,00 persen.

17. Walenrang Timur 4,25 persen.

18. Lamasi 3,30 persen.

19. Walenrang Utara 4,18 persen.

20. Walenrang Barat 12,98 persen.

21. Lamasi Timur 9,16 persen.

22 Walenrang 11,04 persen.(*)

Laporan Wartawan Tribun Timur, Muh Sauki Maulana

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved