Pilpres 2024
PDIP Diprediksi Gabung dengan Golkar, PPP dan PAN, Pengamat Sebut KIB Hasil Konsultasi ke Presiden
Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura Surokim Abdussalam menilai, ada peluang besar koalisi KIB dan PDIP.
TRIBUN-TIMUR.COM - PDIP partai besutan Megawati Soekarnoputri diprediksi akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdussalam menilai, ada peluang besar koalisi KIB dan PDIP.
Hal tersebut dikatakannya setelah melihat keberadaan Presiden Jokowi yang berpeluang memainkan peran utama dalam koalisi tersebut.
"Kalau variabel Presiden Jokowi dimainkan, maka peluangnya akan besar," kata Surokim dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (28/12/2022).
Surokim menilai, KIB memiliki kader yang kini duduk sebagai menteri dalam pemerintahan Jokowi.
Sehingga terbuka kemungkinan koalisi antara PDIP dan KIB.
"Ada variabel antara keduanya. Jadi menurut saya, KIB itu bukan hanya kesepakatan Golkar, PPP, dan PAN, tapi mereka juga ada konsultasi dengan Presiden Jokowi.
Inilah yang akan menjembatani dengan PDIP," kata dia.
Sebelumnya, Charta Politika Indonesia merilis hasil survei terkait calon presiden (capres) 2024.
Dalam survei tersebut, pemilih PDIP, Golkar, dan PPP dominan mendukung Ganjar Pranowo sebagai presiden.
Sebanyak 68,3 persen pemilih PDIP mendukung Ganjar. Disusul pemilih Golkar 37,3 persen dan pemilih PPP 27,8 persen juga mendukung
Surokim menilai hasil survei tersebut pasti akan menjadi bahan pertimbangan partai politik dalam menentukan calon presiden (capres) yang akan didukung pada Pemilu 2024.
Di sisi lain, dinamika bursa capres masih akan terus bergejolak.
"Sejauh ini memang PDIP belum mengumumkan siapa yang bakal direkomendasikan oleh Ibu Mega. Baru Golkar yang memperjuangkan ketumnya, Airlangga.
Tapi dinamika politik ke depan masih dinamis. Tarik-ulurnya masih tinggi," ujarnya.