Proyek Perbaikan Jalan Rp8 M di Moncongloe Rusak Sebelum Rampung, DPUTRPP Maros Janji Perbaiki
Kepala Dinas DPUTRPP Muetazim Mansyur berjanji segera meminta kepada kontraktor pemenang tender untuk memperbaiki kerusakan jalan di Moncongloe.
"Aspal itu ada suhu panas tertentunya. Jadi jika pengaspalan dilakukan saat dasar jalan belum kering, pasti kualitasnya jelek," kata dia.
Ada sejumlah lubang yang bermunculan, diantaranya sekitar kantor desa Moncongloe Lappara.
Aspal mulai terbongkar hingga muncul batu kerikil di badan jalan.

"Kenapa terkesan kerja asal-asalan. Kenapa mengaspal saat musim hujan. Apakah hanya kejar target," kata dia.
Selain berlubang, cara pengerjaan jalan aspal tersebut disebut tak rapi.
Muncul gelombang-gelombang di sepanjang jalan yang telah diaspal.
"Jadi kentara sekali itu, jika pengaspalan dikerja setengah-setengah. Harusnya bagian tengah yang biasanya ditempati garis itu rapi. Tapi ini bergelombang," ujar dia.
Warga lain, Ride menambahkan, kondisi jalan dekat jembatan Ballapati juga perlu dipertanyakan.
Pasalnya, sebelum mengaspal area jembatan, pekerja lebih awal membeton.
Namun baru berselang beberapa hari setelah dibeton, pekerja sudah mengaspalnya.
Ride tak yakin dengan kualitas beton yang telah ditutupi aspal.
"Saya tak yakin kualitas jalan di Moncongloe bisa bertahan lama. Paling satu tahun kemudian, sudah banyak rusak. Terutama dekat jembatan," kata dia.
Ia menyebut pekerja kontraktor ternama di Sulsel sebagai pemenang tender jalan tersebut terkesan asal-asalan lanataran kurangnya pengawasan.
Ia curiga Dinas PU Maros ikut menikmati keuntungan dari pengaspalan jalan tersebut.
"Yang jadi pertanyaan, dimana pengawasan Dinas PU. Kenapa ada pengaspalan di musim hujan," kata dia.