Kadinsos Bone Angkat Suara Atas Dugaan Manipulasi Data Bansos

BONE, TRIBUN-TIMUR.COM - Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Bone, Andi Mappangara angkat suara perihal adanya dugaan manipulasi data Bantuan Sosial (Bansos) pada warga sipil.

Sebab dua hari kemarin, tepatnya Senin (19/12/2022) salah seorang warga sipil di Bone, Muhammad Asrul Abady (35) menemukan adanya ketidaksesuaian pada data Bansos.

Itu setelah Asrul mengecek data dirinya melalui aplikasi Identitas Kependudukan Digital milik Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang diluncurkan melalui Disdukcapil Bone.

Aplikasi itu memuat segala data warga sipil yang terhubung dengan NIK setiap warga Bone.

Di dalam aplikasi itu, terhubung dengan data milik Kementerian Sosial (Kemensos), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan KPU RI.

Dari situ, Asrul kemudian baru mengetahui jika dirinya terdaftar sebagai penerima Bansos bulan Juni 2022.

Berangkat dari itu, Asrul mengecek data dirinya di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Dinsos Kabupaten Bone.

Setelah dicek, Asrul memang terdata sebagai penerima Bansos di DTKS Dinsos Bone.

Namun dirinya tidak pernah menerima satu pun jenis bantuan.

Merespon itu, Andi Mappangara menjelaskan, jika DTKS Dinsos Bone telah sesuai dengan DTKS Kemensos RI.

Dapat dibuktikan melalui aplikasi resmi SIKS-NG. Yaitu Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation resmi milik Kementerian Sosial (Kemensos) RI.

Hampir setiap desa telah memiliki operator untuk menjalankan SIKS-NG tersebut.

"Jadi pada kasus Asrul ini, dia memang terdaftar sebagai penerima bantuan di aplikasi Identitas Kependudukan Digital," katanya.

"Di aplikasi SIKS-NG dia terdaftar, namun kenyataannya tidak menerima bantuan," sambungnya.

Untuk diketahui, hasil pantauan Tribun-Timur.com pada DTKS Dinsos Bone, Rabu (21/12/2022).

DTKS Dinsos Bone terakhir dipadankan di Dukcapil, Sabtu (26/12/2022) pukul 08.01 Wita. (*)