Pembunuhan di Magelang
Kabar Terbaru Dhio Daffa Anak Tega Racun Ibu dan Ayah di Magelang, Kondisi Wajah Jadi Sorotan
Pemuda pengangguran tersebut tega meracuni ayahnya Abbas Ashar (58) dan ibunya Heri Riyani (54) serta kakaknya Dhea Choirunnisa (25) di rumahnya.
TRIBUN-TIMUR.COM - Kabar terbaru Dhio Daffa, anak yang tega habisi nyawa ibu, ayah dan kakaknya pakai sianida di Magelang.
Dhio Daffa tak berpikir panjang saat akan meracuni ayah, ibu dan kakanya di Magelang.
Di depan penyidik Polda Jateng, Dhio Daffa mengaku merasa sakit hati dengan perlakuan orangtuanya.
Pemuda pengangguran tersebut tega meracuni ayahnya Abbas Ashar (58) dan ibunya Heri Riyani (54) serta kakaknya Dhea Choirunnisa (25) di rumahnya.
Korban adalah warga Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Senin (28/11/2022).
Terbaru, Polresta Magelang, Jawa Tengah menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan satu keluarga di Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang, pada Senin (19/12/2022).
Tersangka, Dhio Daffa Syadilla (22) dihadirkan untuk menjalani proses rekonstruksi pembunuhan yang ia lakukan terhadap ayah, ibu dan kakaknya.
Plt Kasat Reskrim Polresta Magelang, AKP Setyo Hermawan, mengatakan ada 17 adegan yang diperagakan oleh tersangka mulai dari perencanaan hingga eksekusi pembunuhan.
Diketahui, tersangka menggunakan racun sianida untuk membunuh anggota keluarganya.
"Rangkaian mulai dari perencanaan sampai dengan eksekusi sudah ada suatu benang merah, kami sudah yakini itu sudah kami kunci dan itu akan membuat terangnya proses penyidikan ini. Kurang lebih ada sekitar 17 adegan," jelasnya dikutip dari TribunJogja.com.
Saksi yang diharirkan dalam proses rekonstruksi ini yakni Asisten Rumah Tangga (ART), Sartinah dan anaknya.
Keduanya merupakan orang yang membantu tersangka mengangkat jenazah para korban.
"ART, ada anaknya dan satu orang keluarga tadi yang ikut mengangkat.
ART kami minta bantuan sebagai pemeran karena yang bersangkutan turut serta proses rangkaian peristiwa itu, jadi yang bersangkutan kami mintai sebagai pemeran ART," kata dia.
Ketika proses rekonstruksi, tersangka terlihat datar tanpa ada raut muka bersedih dan memperagakan adegan dengan luwes.