Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Citizen Reporter

Bedah Buku Karya Moch Hasymi Ibrahim: Pakarena Kebangkitan Karya Seniman Sulsel

buku Pakarena ini juga tersirat pesan bahwa sebagai Gen Z memang mesti banyak membaca sejarah untuk memberi kita semangat, seiring tanggung jawab

Editor: AS Kambie
Dok. Tribun
Bedah buku karya Moch Hasymi Ibrahim di Raising Hotel, Jalan Hertasning, Makassar, Jumat, 16 Desember 2022. Buku berjudul Pakarena ini dibedah oleh Irwan AR dan Andi Yahyatullah Muzakkir serta dipandu moderator Rezky Amaliah Syafiin. 

Karya seni dan kerja seni yang dilahirkan pada era itu, misalnya, harus mendapatkan ijin pemerintah, dengan prosedur yang tidak mudah. Sehingga dapat dipahami karya para seniman menjadi eufumistik. 

Menghalus-haluskan kata demi menghindari sensor pemerintah. 

Suatu ketika, WS Rendra penyair besar kita ketika membaca puisinya berjudul Sajak Pertemuan Mahasiswa dianggap sangat memprovokasi situasi pada saat itu, sehingga Rendra diintimidasi dan bahkan harus di penjarakan. 

Agaknya buku Pakarena ini, saya duga dapat menjadi pemicu para seniman dan budayawan di daerah ini untuk kembali mendiskusikan soal-soal kebudayaan lebih luas. 

Apalagi acara diskusi dihadiri para seniman dan budayawan, guru besar Unhas dan UNM, komunitas seni, kalangan millenial dan Gen Z.

Dan sebagai Gen Z, seharusnya terpantik memanfaatkan era kebebasan seperti sekarang ini untuk berkarya, karena bayang-bayang era Orde Baru sendiri tak mesti membuat kita gagap. 

Gen Z mesti menjadi pelanjut yang bahkan melampaui generasi sebelumnya dalam berkarya. 

Kita tahu bersama bahwa kebebasan ini mesti dipandang sebagai peluang terbesar Gen Z Sulawesi Selatan untuk muncul di panggung nasional maupun international. 

Kesadaran berkarya bagi para seniman dan budayawan juga lebih di tingkatkan lagi, karena berkarya adalah mencipta dari sesuatu yang tak ada menjadi ada, berkarya memaksimalkan potensi kemanusiaan kita, mengerahkan pikiran, hati, dan jiwa kita untuk fokus melahirkan sesuatu bagi jaman kita. 

Sehingga, Pakarena bisa menjadi ajang dan momentum kita bersama bagi para seniman dan budayawan untuk bangkit kembali dan terus menjadi representasi jaman. ***

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved