Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Iqbal Asnan Meninggal

Penyebab Mantan Kasatpol PP Iqbal Asnan Meninggal Dunia

Mantan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Makassar Iqbal Asnan meninggal dunia.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Sakinah Sudin
DOK TRIBUN TIMUR
Mantan Kasatpol PP Makassar, Iqbal Asnan. 

Uang Rp20 juta tersebut, kata Chairul, dipergunakan Sulaiman untuk membeli kelengkapan operasional untuk eksekusi Najamuddin Sewang.

"Jadi uang 200 juta itu sebagai upah mengeksekusi korban. Dibagi dua, 100 untuk saya 100 untuk Sulaiman," jelasnya.

"Yang memberikan kepada Sulaiman kepada saya, itu diserahkan dari Asri. Waktu itu saya dikasih Rp5 juta. Rp15 juta dibilang sisanya itu dipakai dulu untuk uang operasional. Seperti beli jaket maxim dan motor," tambahnya.

Lanjut, Chairul menjelaskan, senjata api yang ia gunakan untuk menembak Najamuddin merupakan senjata milik sulaiman.

"Kalau senjata yang dipakai mengeksekusi itu punya Sulaiman," tutupnya.

  • Pemeriksaan Saksi

Pada 26 Oktober, sidang lanjutan kasus pembunuhan anggota Dishub Najamuddin Sewang oleh eks Kasatpol PP Iqbal Asnan dalam babak pemeriksaan saksi.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan dua saksi dalam agenda sidang yang berlangsung di Pengadilan Negeri (PN) Makassar, Jl RA Kartini, Sulawesi Selatan.

Saksi yang hadir ialah Sahabuddin dan Rivaldi. Keduanya merupakan anggota Dishub Makassar.

Dalam sidang, Majelis Hakim Ketua, Johnicol Richard Frans Sine menanyakan saksi Sahabuddin soal beberapa serangkaian teror yang ia lakukan kepada korban.

"Siapa yang memerintahkan teror itu," ujarnya, Rabu (26/10/2022).

Sahabuddin mengaku, antara tahun 2019 hingga 2020. Dirinya pernah dua kali melakukan teror kepada korban.

Teror yang dilakukan, kata Sahabuddin, ia pernah satu kali diperintahkan untuk menyampaikan pesan bernada ancaman untuk Najamuddin.

"Saya pernah diperintahkan untuk meneror korban. Untuk menyampaikan, 'Sekali melangkahi hati-hati'. Sekitar 2 atau 3 tahun lalu," ujar Sahabuddin menirukan pesan tersebut sambil menepuk pundak korban.

Selain itu, dirinya menambahkan, ia pernah melakukan teror lain bersama terdakwa M Asri.

Dirinya mengaku pernah melempar rumah korban dengan telur dan air dengan harapan korban bisa menjauh dari Rahmawati

"Melakukan pelemparan telur ke rumah korban. Dipanggil M Asri atas perintah Iqbal Asnan. Supaya korban menjauh dari Rahmawati," tambahnya.

Terdakwa M Asri pun membenarkan soal teror tersebut l. Menurutnya, dia diperintahkan langsung Iqbal untuk mengambil telur di rumahnya sebelum melemparkannya ke rumah Najamuddin.

"Siap yang mulai, telur itu saya ambil di rumah Iqbal," tutupnya. (Tribun-Timur.com/ Siti Aminah/ Muh Sauki Maulana)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved