Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Banjir di Enrekang

Belasan Sapi Hanyut Akibat Banjir yang Terjang Tiga Desa di Enrekang

Banjir dengan setinggi dada orang dewasa lantaran Sungai Mamasa meluap sampai ke lahan pertanian milik warga.

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Hasriyani Latif
dok pribadi/hasan basri
Kolase foto banjir bandang menerjang tiga desa di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan dan ternak yang hanyut akibat bencana tersebut. Banjir dengan setinggi dada orang dewasa lantaran Sungai Mamasa meluap sampai ke lahan pertanian milik warga. 

TRIBUN-TIMUR.COM, ENREKANG - Banjir yang menerjang tiga desa di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, menghanyutkan 18 ekor sapi warga.

Tiga desa itu berada di Kecamatan Enrekang, yakni Desa Temban, Tungka, dan Tallu Bamba.

Banjir dengan setinggi dada orang dewasa lantaran Sungai Mamasa meluap sampai ke lahan pertanian milik warga.

Air sungai meluap karena tingginya curah hujan yang melanda wilayah Kabupaten Enrekang sejak kemarin.

"Kalau di Desa Temban, ada tujuh ekor sapi yang mati dan yang belum didapat ada enam ekor," ujar Kepala Desa Temban, Hasan Basri, kepada TribunEnrekang.com.

Banjir yang terjadi pada Jumat (16/12/2022) sore juga merendam sekitar 50 hektare tanaman jagung milik petani di Desa Temban.

Akibatnya, jagung yang mereka tanam mengalami gagal panen alias puso.

"Kerugian dari tujuh ternak mati ditambah enam yang hilang itu mencapai Rp 90 juta. Sementara kerugian tanaman jagung di atas ratusan juta. Karena 1 hektare tanaman jagung itu mencapai Rp 20 juta," katanya.

Kendati demikian, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa bencana banjir bandang itu.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Enrekang, Arsil Bagenda, mengatakan di antara tiga desa yang dilanda banjir, Desa Temban yang paling terparah.

"Setelah pasca banjir bandang ini, banyak lahan pertanian yang rusak. Terutama lahan jagung dengan seluas 50 hektare. Apalagi jagung ini salah satu mata pencaharian masyarakat, termasuk belasan ekor sapi yang mati," katanya.

Terkait kerusakan lahan pertanian dan belasan sapi yang hanyut, Arsil Bagenda berjanji akan berkomunikasi dengan pemerintah pusat terkait kerugian yang dialami para masyarakat.

"InsyaAllah kita akan komunikasikan ke BNPB, bahwa betul terjadi bencana kemarin. Semoga BNPB bisa membantu dalam bentuk bantuan bibit jagung dan bibit ternak," tandasnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved