Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Banjir di Enrekang

Banjir Bandang Rendam 50 Hektare Lahan Jagung di Enrekang, Sirine PLTA Bakaru Pinrang Tak Berbunyi

Banjir bandang merendam 50 hektare jagung milik warga Desa Temban, Kecamatan Enrekang, Enrekang, Sulawesi Selatan, Sabtu (17/12/2022).

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Sakinah Sudin
TribunEnrekang.com/Erlan Saputra
Hasbi, Kepala BPD Desa Temban, Kecamatan Enrekang, Enrekang, Sulawesi Selatan, sekaligus petani yang lahan jagungnya dilanda banjir bandang. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Banjir bandang merendam 50 hektare jagung milik warga Desa Temban, Kecamatan Enrekang, Enrekang, Sulawesi Selatan, Sabtu (17/12/2022).

Banjir bandang akibat hujan deras dan meluapnya Sungai Mamasa, Jumat (16/12/2022) kemarin.

Selain itu, banjir disebabkan lantaran pihak PLTA Bakaru membuka pintu waduk tanpa memberikan peringatan kepada warga.

Imbasnya, lahan pertanian jagung milik warga rusak alias gagal panen.

"Parah sekali ini banjir, karena mulai dari hulu sampai ke sini memang curah hujannya tinggi," kata Kepala BPD Desa Temban, Hasbi.

Hasbi juga merupakan salah satu warga yang lahan pertaniannya dilanda banjir bandang.

"Kemudian pengaruh bendungan di PLTA Bakaru juga karena dilepas," jelasnya.

Diketahui, PLTA Bakaru dibangun di sekitar daerah aliran Sungai Mamasa dan Sungai Saddang.

PLTA Bakaru atau Pembangkit Listrik Tenaga Air Bakaru adalah salah satu pembangkit listrik tenaga air milik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Hasbi menuturkan bahwa perangkat early warning system (EWS) atau sistem peringatan dini yang ada di sepanjang Sungai Mamasa, tidak berfungsi dengan baik.

"Itu (sirine EWS) tidak sempat berbunyi," tutupnya.

Hal yang sama dikatakan Kepala Desa Temban, Hasan Basri bahwa pemicu terjadinya banjir bandang datang dari PLTA Bakaru.

Akibatnya, 50 hektare jagung dan belasan sapi milik warganya ikut hanyut.

"Dari 7 ternak mati ditambah 6 yang hilang, itu mencapai Rp 90 juta kerugian," kata Hasan.

"Sementara kerugian tanaman jagung di atas ratusan juta. Karena 1 hektare tanaman jagung itu mencapai Rp 20 juta," jelasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved