Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Catatan Bola

Dongeng dan Sejarah

Di semifinal dini hari nanti Maroko berhadapan dengan negara bekas penjajah mereka, Prancis.

Editor: Hasriyani Latif
dok pribadi/willy kumurur
Willy Kumurur penikmat bola. Willy Kumurur menulis Catatan Bola Tribun Timur berjudul 'Dongeng dan Sejarah'. 

Masa-masa kolonialisme dan protektorat telah berakhir –meskipun beberapa aspek imperialisme terus bertahan, seperti cengkeraman korporasi Prancis pada bisnis Afrika– sehingga kemenangan melawan Prancis akan sangat berarti bagi orang Afrika dan orang lain di seluruh dunia yang menderita akibat kolonialisme Eropa di masa lalu.

Bahwa satu-satunya hal yang sangat jelas: kemenangan itu tidak dianggap sebagai kemenangan Afrika atau Arab oleh massa di seluruh dunia; sebaliknya, itu dianggap sebagai keberhasilan  semua negara underdog di tujuh benua.

Tentu saja, para pemain timnas Prancis bukanlah yang melakukan penjajahan tersebut, dan malah ironisnya, banyak dari skuad Prancis adalah etnis Afrika yang negara orang tuanya pernah dijajah oleh Prancis.

Dengan demikian, jelas bahwa para pesepakbola yang mengenakan seragam Prancis bukanlah orang-orang yang harus menjadi sasaran balas dendam.

Mereka yang pernah tertindas menyukai simbolisme dan representasi, yang melihat persaingan terletak pada inti evolusi –survival of the fittest- sebagai permulaan.

Sepak tak hanya sekadar sepakbola. Di balik bola terdapat isu tentang imperialisme, tentang sejarah, tentang evolusi manusia, tentang persaingan antara Barat dan Timur, tentang perang budaya, dan tentang eksistensi manusia.

Manusia adalah satu-satunya makhluk hidup yang memiliki sejarah, ujar tokoh pendidikan Brasil, Paulo Freire. Manusia menciptakan sejarah, sebaliknya manusia diciptakan oleh sejarah.

Freire melanjutkan, manusia adalah mahkluk terunggul karena kemampuannya untuk  melakukan refleksi, termasuk operasi intensionalitas, keterarahan, temporaritas dan trasendensi.

Tindakan dan kesadaran manusia  bersifat historis bahwa “disini” berhubungan“disana,”masa lalu berhubungan masa sekarang dan masa sekarang berkaitan dengan masa depan.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved