Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sering Dikeluhkan Warga, Akhirnya Jalan Rusak di Desa Salassa Enrekang Diperbaiki

Jalan poros kecamatan ini diketahui mengalami kerusakan cukup parah dalam beberapa tahun terakhir.

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Ari Maryadi
TribunEnrekang.com/Erlan Saputra
Proses perbaikan jalan rusak di Desa Salassa, Kecamatan Curio, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, Jumat (9/12/2022). 

TRIBUN-TIMUR.COM, ENREKANG - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, mulai memperbaiki jalan rusak di Desa Salassa, Kecamatan Curio, Jumat (9/12/2022).

"Iya betul sudah dikerja," ujar Kepala Dinas PUPR Enrekang Andi Sapada saat dikonfirmasi TribunEnrekang.com.

Jalan poros kecamatan ini diketahui mengalami kerusakan cukup parah dalam beberapa tahun terakhir.

Proyek peningkatan struktur jalan dengan konstruksi beton itu menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2022.

Proyek tersebut menelan biaya sebesar 1,5 miliar.

Hal itu berdasarkan data yang dihimpun dari Layanan Pengadaan Sistem Elektronik (LPSE) Kabupaten Enrekang.

Meski begitu, Andi Sapada mengaku tidak terlalu tahu secara rinci mengenai teknis pengerjaannya. Padahal proyek tersebut dibawah pengawasan Dinas PUPR Kabupaten Enrekang.

Sementara itu, Kepala Desa Salassa, Rusli mengatakan, perbaikan ruas jalan tersebut mulai dikerjakan sejak Kamis (8/12/2022) kemarin.

"Ada lima titik ini jalan dikerja, tapi putus-putus. Itu katanya 800 meter total panjangnya," tutup Rusli.

Sebelumnya, sejumlah warga mengeluh dikarenakan jalan rusak dan bergelombang.

Jalan di sepanjang satu desa itu sejatinya mengalami kerusakan.

Salah satu titik jalan rusak parah yakni di tanjakan Dusun Pentoanginan, samping Tempat Pemakaman Umum (TPU).

Pantauan Tribun-Timur.com, Kamis (11/8/2022) lubang hampir menutupi seluruh badan aspal dengan lebar 2 meter, kedalaman 20-30cm.

Di tempat berbeda, tepat 30 meter dari kantor Desa Sallassa, jalan rusak parah dengan kedalaman mencapai setengah meter.

Akibatnya, saat musim kemarau jalan rusak tersebut berdebu. Sedangkan kala musim hujan jalanan licin.

Salah seorang warga, Iril (24) mengatakan, hampir tiap harinya pengendara berjatuhan di jalan rusak tersebut.

"Sudah banyak warga pengendara motor yang jatuh, tidak bisami dihitung jumlah korbannya," katanya.

Kepala Desa Salassa, Rusli (46) membenarkan keluhan warga terkait jalan rusak tersebut.

Menurutnya, sering diajukan permohonan perbaikan ke pemerintah kabupaten, namun belum ada tindak lanjut.

"Kami sering membahas ini barang-barang, bahkan saya memohon langsung tapi tidak ada kejelasan," ujar Rusli.

Rusli berharap, Pemkab Enrekang, bisa membenahi jalan tersebut.

"Kerusakan parah itu ada kurang lebih 3 kilometer, semoga ada solusi dari pemkab," tutupnya.

Setelah mendapat sorotan, pihak Dinas PU Enrekang lalu menambal lubang dengan material seadanya.

Hingga, pada Selasa (15/11/2022) kondisi jalan masih berbatu dan bercampur tanah.

Bahkan banyak batu kerikil berserakan imbas aspal yang mengelupas.

Kondisi jalan rusak itu sangat membahayakan bagi pengendara yang hendak melintas.

Hal itu dibenarkan oleh Sekretaris Desa Salassa Haryawan saat ditemui dikediamannya.

Bahkan, ia membeberkan, sekitar delapan tahun kondisi jalan di desanya sangat memprihatinkan.

Mereka kerap meminta perhatian ke pemerintah daerah, bahkan ketika ada kunjungan anggota DPRD di desa mereka.

"Bukan sering, pokoknya tiap tahun kami usulkan ke pemkab untuk perbaikan jalan termasuk drainasenya, masuk di daftar usulan (DU). Bahkan sudah dua periode kepala desa kami (Rusli). Ini mau masuk periode ketiga," katanya.

"Sudah dua kali anggota dewan adakan reses. Dan ini sering kami usulkan soal perbaikan jalan," tambahnya.

Beberapa bulan yang lalu anggota DPRD kembali mengadakan reses.

Mereka dijanjikan bahwa pembenahan infrastruktur jalan dengan panjang sekira 2 km di Desa Salassa segera ditindaklanjuti.

Selang beberapa hari, pemerintah desa bersama petugas Dinas PU Enrekang turun melakukan pengukuran jalan.

Namun harapan tidak sesuai kenyataan, nyatanya yang akan dibenahi hanya sejumlah titik.

"Tapi ini jalan cuma beberapa titik dikerja. Itu saja yang dianggap rusak berat bakal dicor nanti," katanya.

Padahal, sepanjang jalan di Desa Salassa butuh perhatian serius.

"Kami juga heran karena ada itu anggota DPRD pernah adakan reses di sini. Dia bilang, ada anggaran Rp 4 miliar masuk di Kecamatan Curio, tahu-tahunya dilakukan pengukuran jalan kenapa berubah jadi Rp 1,5 miliar," tandasnya.

Ia menambahkan, aspirasi masyarakat sering disampaikan melalui forum reses.

"Kan kalau mereka reses, kami disuruh catat yang mana yang paling penting, mana yang menjadi skala prioritas. Terus dicatat saja, tapi pada akhirnya cuma cape-cape saja mencatat," pungkasnya.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved