Sastrawan Senior Zawawi Imron Sebut Filosofi Bugis Sangat Mendalam dan Jadi Inspirasi
Kegiatannya berlangsung di Kampus II UIN Alauddin Makassar Jl HM Yasin Limpo, Romangpolong, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Rabu (8/12/22).
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Ari Maryadi
TRIBUN-GOWA.COM - Sastrawan senior, KH Zawawi Imron hadir pada temu penulis ke-2, yang diselenggarakan Fakultas Dakwah dah Komunikasi UIN Alauddin Makassar, menggelar temu penulis ke-2.
Kegiatannya berlangsung di Kampus II UIN Alauddin Makassar Jl HM Yasin Limpo, Romangpolong, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Rabu (8/12/22).
Ini merupakan rangkaian pekan raya jurnalistik yang telah berlangsung sejak Senin-Rabu (5-7/12/22).
Setidaknya, ada 40 penulis yang hadir dalam acara tersebut.
Termasuk Sastrawan senior, KH Zawawi Imron.
Hadir juga, Prof M Qasim Mathar, Guru Besar UIN Alauddin Makassar, Prof Dr Ahmad M Sewang MA.
Sejumlah penulis menyampaikan puisi ada juga membeberkan perjalanan karir mereka.
Menariknya, saat Sastrawan senior, D. Zawawi Imron menyampaikan puisi.
Di atas podium, D Zawawi Imron menuturkan beberapa puisi.
Dua di antaranya, pertama yakni "dubur ayam yang mengeluarkan telur lebih mulia dari mulut intelektual yang menjanjikan telur," ucapnya.
Menurutnya, puisi tersebut pernah disampaikan dihadapan Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri.
Sontak peserta temu penulis bersorak dan bertepuk tangan.
Puisi kedua yakni "Apa bedanya garuda dengan kamu?, kalau garuda di dadaku kalau kamu di hatiku," ucapnya diiring tepuk tangan dan sorakan oleh para peserta.
Zawawi juga mengatakan jika filosofi Bugis sangatlah mendalam dan menjadi inspirasi.
"Yang namanya filosofi bugis itu sangat mendalam dan menjadi inspirasi. Menjadi pemimpin dan mengambil filosofi bugis," katanya.
Dikatakan salah satu karyanya yang telah dilaunching yakni 'Mata badik mata puisi' dilaunching di grahapena.
Laporan TribunGowa.com, Sayyid Zulfadli