PSI
Siapa Michael Sianipar? Dulu Bela Tsamara Amany di PSI Kini Pilih Mundur dari Partai Giring Ganesha
Michael Victor Sianipar susul Tsamara Amany mundur dari Partai Solidaritas Islam (PSI).
TRIBUN-TIMUR.COM - Sejumlah petinggi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memilih keluar dari partai yang dipimpin Giring Ganesha.
Terbaru Ketua DPW PSI Jakarta Michael Victor Sianipar juga memilih mengundurkan diri.
Sebelumnya Michael Victor, Tsamara Amany lebih dulu mundur dari PSI.
Salah satu alasan Michael Victor Sianipar keluar karena sudah tidak sejalan dengan PSI.
"Banyak hal yang sudah saya lakukan bersama rekan-rekan di PSI," ujarnya, Senin (5/12/2022).
Baca juga: Dulu Giring Ganesha Ngotot Maju di Pilpres 2024, Kini Ketum PSI Mundur Setelah Sebut Nama Jokowi
Sebelumnya, Michael Victor Sianipar pernah membela Tsamara terkait banyaknya serangan bermuatan SARA.
“Kita harus hormati keputusan Tsamara. Perjuangannya harus dilanjutkan di tempat lain, tidak usah ditarik kemana-mana," kata Michael.
"Menurut kami, penghinaan terhadap Tsamara tidak boleh dilakukan atas alasan apapun. Ini kami tidak setuju,” tambahnya.
Michael menyebut simpati yang ditunjukan oleh suami Tsamara Amany yakni Ismail Fajrie Alatas kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merupakan sebuah ekspresi kebebasan.
Sehingga ia meminta tidak ada pihak yang memancing keributan.
Karir Michael di PSI
Michael merupakan salah satu orang lama dan pembesar PSI.
Dia sudah bergabung dengan PSI sejak 2015 silam.
Pada periode 2015-2017, dirinya pernah ditunjuk sebagai Ketua PSI di Kota Jakarta Pusat.
Kemudian, periode 2021-2022 namanya juga masuk dalam kepengurusan DPP PSI.
Baca juga: PSI Sulsel Juga Akan Deklarasikan Ganjar Pranowo Capres RI di Sulsel
Sejak menjabat sebagai Ketua DPW PSI DKI Jakarta, Michael jadi salah satu tokoh kunci dalam keberhasilan partai seumur jagung itu mengunci delapan kursi di DPRD DKI pada periode 2019-2024.
“Saat saya bergabung di PSI, partai ini masih piringan putih, penuh cita-cita dan harapan.
Banyak pemuda tertarik dengan citra yang berhasil kita bangun atas PSI," ujarnya.
"Kami bangun PSI di Jakarta dari nol, dari tidak dikenal sama sekali hingga menjadi kekuatan politik yang diperhitungkan di Jakarta,” sambungnya.
Profil Michael Victor Sianipar
Dilansir dari Kompas.com, Michael Victor Sianipar merupakan lulusan ilmu politik dari Yonsei University, Korea Selatan.
Karier Michael di dunia politik ia mulai di tahun 2012. Saat itu Michael menjadi asisten kampanye calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
Setelah Pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahja Purnama terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI, Michael diangkat sebagai staf pribadi Wakil Gubernur DKI.
Michael mulai terjun ke dunia politik praktis sebagai caleg dari Partai Gerindra.
Ia mengikuti kampanye pertamanya sebagai caleg di tahun 2014 saat usianya belum genap 23 tahun.
Sayangnya, ia gagal mendapatkan suara yang cukup untuk mengamankan kursi di DPR.
Setelah itu Michael bergabung dengan PSI di tahun 2015. Kariernya terbilang cukup cemerlang, ia langsung diangkat menjadi Ketua PSI Jakarta Pusat di tahun yang sama.
Baca juga: Jalan Ganjar Pranowo Masuk Arena Pilpres 2024, Belum Ada Restu PDIP, Kini Didorong PSI
Ia pun naik jabatan menjadi Ketua DPW PSI Jakarta di tahun 2017. Prestasi Michael juga tidak main-main.
Ia yang sempat gagal melenggang sebagai legislatif berhasil mengamankan 8 kursi DPRD DKI Jakarta dalam pemilihan tahun 2019 lalu.
Saat itu PSI mendapatkan lebih dari 500 ribu suara, menjadi partai politik dengan perolehan suara terbesar keempat dari 16 partai saat itu.
Sebagai oposisi, Michael fokus pada transparansi anggaran Pemprov DKI Jakarta di bawah Gubernur Anies Baswedan.
PSI merupakan salah satu dari 2 partai yang mengajukan hak interpelasi dalam penyelenggaraan Formula E.
Baca berita terbaru dan menarik lainnya dari Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita