Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Lord Rangga Meninggal

Rekam Jejak Lord Rangga Petinggi Sunda Empire Meninggal Karena Sakit, Ucapannya Tak Masuk Akal

Pria yang dikenal dengan topi baretnya dan penampilan sangarnya ersebut meninggal di Rumah Sakit Mutiara Bunda Tanjung, Brebes.

Editor: Ansar
Kolase Tribun-Timur.com
Lord Rangga naiki simulator pesawat, nagkunya sedaang menuju Rusia dengan membawa misi perdamaian. Mantan petinggi Sunda Empire, Lord Rangga atau Rangga Sasana, meninggal dunia, hari ini Rabu 7 Desember 2022. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Mantan petinggi Sunda Empire, Lord Rangga atau Rangga Sasana, meninggal dunia, hari ini Rabu 7 Desember 2022.

Lord Rangga warga Desa Grinting, Kecamatan Bulakamba, Brebes, Jawa Tengah tersebut meninggal dunia sekitar pukul 05.39 pagi ini.

Pria yang dikenal dengan topi baretnya dan penampilan sangarnya ersebut meninggal di Rumah Sakit Mutiara Bunda Tanjung, Brebes.

"Betul meninggal tadi pagi," kata seorang tetangga Lord Rangga yang merupakan warga Grinting, Widiyanto.

TribunBanyumas.com masih mencari informasi lebih dalam lagi terkait meninggalnya Lord Rangga.

Sebelumnya, Rangga Sasana terkenal karena mengaku sebagai pimpinan Sunda Empire.

Akibat pengakuannya itu, Rangga Sasana dipenjara dan bebas pada 13 April 2021.

Ki Ageng Ranggasasana bebas setelah mendapat asimilasi.

Rangga Sasana mengaku kini ia sudah tak lagi menjadi sekretaris jenderal.

"Dan sekarang saya bukan lagi Sekretaris Jenderal De Heeren Zeventien," kata Rangga dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Youtube Karni Ilyas Club.

Rangga menyebut meski sudah diadili, Sunda Empire hingga kini masih ada.

"Dalam statuss pengadilan tidak dibubarkan, hanya persoalan ini adalah dikembalaikan urusan internasional, sakarang saya hadir sebagai pribadi saya," kata Rangga.

Meski begitu, Rangga Sasana tetap membahas hal-hal seperti sebelum dihukum atas tindakan menyebarkan berita bohong.

"Ada beberapa hal yang kita gali lah, bahwa potensi Indonesia untuk lebih maju memimpin dunia membangun kekuatan yang besar ada konteks dalam penggalian sejarah ini,

kalau ada pro kontra itu hal biasa, mulailah satu pemerintah membangun kekuasaan ini sinergi yang diharap bapak Presiden, ya ayolah, siappun berhak bela negara ini," kata Rangga Sasana.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved