Yeni Rahman Soal Nama Lorong Wisata Inggris, Camat Manggala Andi Fadly: Keren Namanya
Anggota Fraksi PKS DPRD Makassar Yeni Rahman menyoroti penamaan lorong wisata atau longwis.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Abdul Azis Alimuddin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Anggota Fraksi PKS DPRD Makassar Yeni Rahman menyoroti penamaan lorong wisata atau longwis.
Yeni menyatakan tujuan lorong wisata selain untuk melihat pertumbuhan ekonomi, juga harus mengedepankan tentang budaya Makassar.
Namun menurutnya, lorong wisata yang ada sekarang ini sangat minim mengangkat kebudayaan.
Termasuk penanaman lorong wisata.
“Tanpa kita sadari penamaan lorong wisata secara tidak langsung kita menggerus nilai-nilai kebudayaan Makassar,” kata Yeni di Gedung DPRD Makassar, Jl AP Pettarani.
Pada hakikatnya, Fraksi PKS DPRD Makassar sepakata dengan hadirnya lorong wisata.
Namun, pengaplikasiannya harus lebih ditingkatkan, utamanya untuk penamaan lorong wisata.
“Kalau tidak, jangan sampai budaya kita terjual tanpa kita sadari,” ujarnya.
Sebelumnya, Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengatakan penamaan lorong wisata diambil dari nama-nama kota atau daerah di luar negeri.
Misalnya saja di Kecamatan Manggala memakai nama kota di Inggris.
Sementaea Camat Manggala Andi Fadly menyatakan tiap lorong semua sama kedudukannya. Tapi ada menjadi role model untuk semua lorong.
Misalnya di Kelurahan Borong, Kecamatan Manggala fokus pada pembinaan di lorong perak atau somerset.
Somerset adalah salah satu nama kota di Inggris, lorong ini menjadi unggulan Kecamatan Manggala.
“Semua nama longwis memakai nama kota di seluruh dunia, di Manggala kita dapat negara Inggris jadi keren nama kotanya, mudah-mudahan juga bisa mengikuti layaknya daerah-daerah di Inggris,” katanya.
“Unggulan kami lorong somerset merupakan lorong sentra kerajinan perak, tembaga, dan sebagian emas,” Fadly menambahkan.(*)