Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ferry Mursyidan Baldan Meninggal

Penyebab Ferry Mursyidan Baldan Eks Ketua HMI dan Menteri ATR/BPN Meninggal? Cita-cita dengan Fakta

Innalillahi wainna ilaihi rajiun, mantan Ketua Umum PB HMI periode 1990 - 1992 Ferry Mursyidan Baldan meninggal dunia pada usia 61 tahun.

Editor: Ansar
DOK KOMPAS.COM
Mantan Menteri ATR/BPN sekaligus mantan Ketua Umum PB HMI, Ferry Mursyidan Baldan meninggal dunia. Kepergian Ferry Mursyidan Baldan adalah duka bagi Himpunan Mahasiswa Islam atau HMI. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Apa penyebab meninggalnya Ferry Mursyidan Baldan eks Menteri ATR/BPN.

Kepergian Ferry Mursyidan Baldan adalah duka bagi Himpunan Mahasiswa Islam atau HMI.

Rekam jejak, profil atau prestasi Ferry Mursyidan Baldan terungkap.

Innalillahi wainna ilaihi rajiun, mantan Ketua Umum PB HMI periode 1990 - 1992 Ferry Mursyidan Baldan meninggal dunia pada usia 61 tahun.

Beliau menghembuskan nafas terakhir, Jumat (2/12/2022).

Kabar duka ini disampaikan mantan Ketua Umum PB HMI periode 2013 - 2015, Muhammad Arief Rosyid Hasan.

"Innalillahi wainnailaihi raji'un.
Telah berpulang kerahmatullah Kanda Ferry Mursyidan Baldan (Ketum PB HMI 1990-1992), pada hari ini di Jakarta. Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fu'anhu. Semoga diampuni segala dosa2nya. Rumah duka: Jln Anggrek Cendrawasih IX No.24, Slipi, Jakarta," demikian ditulis Muhammad Arief Rosyid Hasan melalui akunnya di media sosial.

Belum diketahui penyebab meninggalnya mantan Menteri ATR/BPN itu (periode 27 Oktober 2014 hingga 27 Juli 2016 pada Kabinet Kerja atau masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla).

Sebelum menjabat menteri, Ferry Mursyidan Baldan juga sempat menjabat anggota Komisi II DPR RI untuk periode 2004-2009 sekaligus Ketua Pansus Rancangan Undang-Undang Pemilu.

Ferry Mursyidan Baldan terlahir sebagai anak kedua dari empat bersaudara, putera pasangan Baldan Nyak Oepin Arif asal Aceh dan Syarifah Fatimah (alm) berasal dari Suku Batak Kluet di Provinsi Aceh.

Kedua orang tuanya yang berasal dari Aceh namun lama bermukim di Bandung Jawa Barat, karena bekerja sebagai karyawan Telkom di Kantor Pusat Telkom di Bandung.

Ia memiliki tiga saudara, masing-masing Syafril Ardan Baldan, Zulkautsar Baldan, Mahdan Ridjal Baldan.

Setelah menamatkan pendidikan dasar dan menengah, Ferry Mursyidan Baldan melanjutkan studi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjajaran Bandung, lulus tahun 1988.

Pada masa itu, ia aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan.

Antara lain lewat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), ia pernah menjabat Ketua Umum Badko, Jawa Barat (1988-1990) kemudian menduduki jabatan Ketua Umum PB HMI periode 1990-1992.

Saat kecil Ferry Mursyidan Baldan, punya dua cita-cita: menjadi seorang pilot pesawat terbang atau menjadi diplomat.

Kedua cita-cita itu akan memungkinkannya melanglang buana ke berbagai negara.

Upaya maksimal telah dilakukan Ferry untuk meraih mimpi sebagai pilot.

Namun, keinginan itu kandas karena ia berkacamata.

Perjalanan hidup membawa Ferry Mursyidan Baldan menjadi seorang politikus dan anggota parlemen.

Tahun 1992, Ferry Mursyidan Baldan resmi menjadi anggota Golongan Karya (Golkar) yang kini dikenal sebagai Partai Golongan Karya (Partai Golkar), sebelumnya bernama Golongan Karya.

Kemudian ia terpilih menjadi anggota MPR RI periode 1992-1997 mewakili organisasi pemuda/mahasiswa.

Ia pernah menjadi Sekjen DPP Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) pada periode 1998-2003 dan terpilih sebagai Ketua DPP Kosgoro (1994-1999).

Pemilu 1997 menjadi pengalaman pertama Ferry Mursyidan Baldan menjadi anggota calon legislatif dan mengantarnya sebagai anggota DPR dari daerah pemilihan Bandung.

Ia ditempatkan dalam Komisi II yang membidangi Pemerintahan Dalam Negeri, Hukum, Kepolisian, dan Aparatur Negara.

Seharusnya masa keanggotaan DPR RI hingga 2002.

Tetapi tumbangnya rezim Orde Baru memaksa dipercepatnya pelaksanaan Pemilu.

Otomatis masa kerja DPR RI hasil pemilu 1997 hanya sampai 1999

Pada pemilu 1999, Ferry Mursyidan Baldan kembali menjadi anggota DPR RI periode 1999 -2004 dan terpilih Wakil Ketua Komisi II.

Dalam periode ini, Ferry terlibat penyusunan UU yang dinilai banyak pengamat sebagai landasan menuju Indonesia yang demokratis, yakni UU No 22/1999 tentang Otonomi Daerah, UU No 25/1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, dan Pansus tiga UU Bidang Politik, khususnya UU Parpol dengan Ferry sebagai Ketua Pansus.

Pada tahun 2018, Ferry Mursyidan Baldan bergabung dengan Tim Kampanye Nasional dari kubu Capres Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

Organisasi

* BADKO HMI Jawa Barat – Ketua Umum (1998–1990)

* PB HMI– Ketua Umum (1990–1992)

* Badan Perwakilan Mahasiswa Fisip UNPAD – Anggota (1984-1985)

* Senat Mahasiswa Fisip UNPAD–Ketua Umum (1985-1986)

* DPP AMPI–Sekretaris Jendral (1998 – 2003)

* DPP Partai Golkar – Ketua Departemen Pemuda (1992-2004)

* Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan) Nasional Demokrat (disingkat NasDem atau Nasdem) (2010- 2018).(*)

Baca berita terbaru dan menarik lainnya di Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved