APBN
Sulsel Dapat Rp 55,27 Triliun Dari Anggaran Belanja Negara 2023
Sementara itu, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Sulsel Syaiful, serta Sekretaris Provinsi Abdul Hayat Gani
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Muh. Irham
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Pemerintah Provinsi Sulsel membagikan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah tahun 2023 di Ruang Rapim, Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (1/12/2022).
Pembagian DIPA ini dihadiri jejeran Walk Kta dan Bupati lingkup Sulsel.
Sementara itu, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Sulsel Syaiful, serta Sekretaris Provinsi Abdul Hayat Gani turut hadir.
Dari total belanja negara tahun 2023, Rp52,77 Triliun dialokasikan bagi Provinsi
Sulawesi Selatan.
"Terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp23,11 Triliun," jelas Syaiful
"Kemudian alokasi Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp29,66 Triliun," lanjutnya.
Pagu belanja pemerintah pusat dialokasikan kepada 43 Kementrian/lembaga (K/L) yang terdiri dari 760 satuan kerja (Satker).
Dari alokasi tersebut, Belanja Barang dan Belanja Modal memiliki porsi sebesar 61,58 persen atau Rp14,23 Triliun.
Sedangkan sisanya terdiri dari Belanja Pegawai dan Belanja Bantuan Sosial.
Selanjutnya, alokasi TKD untuk pemerintah daerah terdiri beberapa komponen.
Komponen Dana Bagi Hasil (DBH) sebesar Rp948,64 Miliar (3,20 % ).
Kemudian, Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp18,42 Triliun (62,10 % ).
Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik senilai Rp2,45
Triliun.
DAK Non Fisik mencapai Rp5,63 Triliun.
Lalu, Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp218,64 Miliar (0,74 % ).
Serta Dana Desa senilai Rp1, 99 Triliun atau 6,71 % .
Syaiful pun mencatat beberapa hal dalam persiapan pelaksanaan anggaran tahun 2023 perlu diperhatikan.
"Pertama, Percepatan proses pengadaan barang dan jasa/lelang. Kemudian, Percepatan pemenuhan dokumen persyaratan penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa," jelas Syaiful.
"Serta Penetapan pejabat perbendaharaan (KPA, PPK, Bendahara, PPSPM), apabila terdapat perubahan," lanjutnya
Sementara itu, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menegaskan fokus utama Sulsel sejalan dengan pusat yakni penanganan inflasi daerah
"Kita sangat dihadapkan resesi global dunia, kita diarahkan presiden bahwa bagaimana penanganan inflasi daerah," ujar Andi Sudirman
"Kedua, beberapa kebijakan harus mengikuti dengan Bangga buatan Indonesia. Dengan belanja produk lokal. Ini kesempatan kita semua untuk memasukkan produk lokal," lanjutnya
Andi Sudirman pun meminta para pimpinan desa melakukan pengendalian melalui padat karya tingkat desa
"Kami di Provinsi lebih dari Rp 500 miliar semuanya padat karya. Konsen kita disitu," kata Andi Sudirman.
"Stunting dan Gizi buruk tolong diperhatikan," lanjutnya.
Dalam pertemuan ini, Andi Sudirman juga menyalurkan alokasi TKD kepada para Walikota dan Bupati se-Sulsel.(*)