Ponpes Asadiyah
Muktamar XV Ponpes Asadiyah Sengkang Dibuka Wapres, Dihadiri Menag Yaqut Cholil dan Menpar Sandi Uno
Ketua Panitia Muktamar XV Asadiyah, Bunyamin Yafid, mengikuti rapat koordinasi dengan Kodam XII Hasanuddin
Penulis: Abdul Azis Alimuddin | Editor: Mansur AM
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Muktamar XV Pondok Pesantren As'adiyah Sengkang, Kabupaten Wajo, akan dibuka Wakil Presiden RI KH Maruf Amin, Sabtu 3 Desember 2022.
Acara dipusatkan di Lapangan Merdeka Kota Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
Selain Wapres RI, Kapolri dan sejumlah menteri juga diagendakan hadir.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Wakil Ketua Mahkamah Agung Andi Samsan Nganro, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta AG KH Nasaruddin Umar, Dirjen Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI H. Kamaruddin Amin.
Ketua Panitia Muktamar XV Asadiyah, Bunyamin Yafid, mengikuti rapat koordinasi dengan Kodam XIV Hasanuddin dan pihak terkait dalam rangka penyambutan Wapres RI di Makassar, Rabu (30/11/2022).
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Pondok Pesantren As’adiyah Gurutta KH Muhyiddin Tahir, bersama Ketua Panitia Muktamar mengikuti Rapat koordinasi bersama Pemkab Wajo, TNI dan Polri Senin (28/11/22)
Rapat dipimpin Bupati Wajo Amran Mahmud, Wakil Bupati Wajo Amran, bersama Danrem 141/Toddopuli Brigjen TNI Djashar Djamil dan Ketua DPRD Wajo Andi Alauddin Palaguna.
Rapat koordinasi untuk menyatukan visi terkait kedatangan Wakil Presiden RI membuka kegiatan Mukatamar XV As’adiyah pada 3 Desember 2022 di Kota Sengkang
Ketua Panitia Muktamar, Bunyamin Yafid memaparkan rundown pembukaan Muktamar As’adiyah, akan dibuka secara resmi Wakil Presiden RI pada 3 Desember 2022 sekitar pukul 9.45 waktu pagi. Ia juga menjelaskan sejarah, profil pimpinan As’adiyah dari masa kemasa
As’adiyah adalah ajaran wasathiyah, moderat, kata Bunyamin, sampai hari ini dan samapai ahir zaman, tidak menyebarkan paham redakalisme, tidak menyebarkan konsep kiri dan kanan tapi As’adiyah ini moderat, sehingga tema Muktamar ini adalah “Transformasi Nilai-nilai Wasathiyah As’adiyah Menuju Indonesia Tangguh dan Bermartabat” karena As’adiyah punya andil, punya peran dalam kemerdekaan Republik Indonesia, sehingga bendera As’adiyah tidak bisa dipisahkan dengan bendera Indonesia. tuturnya.