Panglima TNI
Alasan Presiden Jokowi Tunjuk Yudo Margono Jadi Panglima TNI Gantikan Andika Perkasa
Alasan Jokowi memilih Yudo Margono sebagai Panglima TNI dikarenakan rotasi matra.
TRIBUN-TIMUR.COM - Laksamana TNI Yudo Margono ditunjuk menggantikan Jenderal Andika Perkasa menjabat Panglima TNI.
Presiden Jokowi telah mengirim nama calon Panglima TNI ke DPR RI.
Jokowi mengatakan, salah satu alasan memilih Yudo Margono sebagai Panglima TNI karena rotasi matra.
“Satu, yang kita ajukan satu (calon), KSAL yang sekarang karena memang kita rotasi matra,” ujar Jokowi saat berada Rumah Adat Radakng, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa, (29/11/2022).
Sebelumnya jabatan Panglima TNI diisi oleh Jenderal Andika Perkasa yang berasal dari TNI Angkatan Darat dan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang berasal dari TNI Angkatan Udara.
“Satu, yang kita ajukan satu (calon), KSAL yang sekarang karena memang kita rotasi matra,” imbuhnya.
Siapa Yudo Margono?
Laksamana Yudo Margono lahir dari keluarga petani.
Dengan latar belakang keluarga petani, membuatnya memahami arti penting perjuangan dalam hidup.
Laksamana Yudo Margono ingin menggapai impiannya menjadi seorang tentara dengan mendaftar menjadi tentara di AAL, Surabaya, Jawa Timur.
Saat itu, Yudo Margono muda harus menempuh perjalanan jauh dari Madiun ke Surabaya menggunakan bus.
Lantaran tidak punya sanak saudara, Yudo Margono rela menumpang tidur di masjid untuk merebahkan tubuhnya setelah berjuang mengikuti proses seleksi Akademi Angkatan Laut.
Sebagian besar karir Laksamana Yudo Margono sebagai prajurit TNI AL di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI).
Awal penugasan selepas lulus dari akademi angkatan laut pada 1988.
Yudo Margono mendapat kepercayaan dengan mengemban posisi sebagai Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal di KRI Wilhelmus Zakaria Johannes-332.