Rakor di Lorong Wisata, Dinas PU Bahas Percepatan Anggaran
Hal tersebut merupakan instruksi dari Wali Kota Makassar Danny Pomanto untuk menghidupkan kegiatan ekonomi di lorong.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota Makassar mulai rapat di lorong wisata.
Hal tersebut merupakan instruksi dari Wali Kota Makassar Danny Pomanto untuk menghidupkan kegiatan ekonomi di lorong.
Dinas Pekerjaan Umum (PU) kota Makassar menyasar lorong wisata Sueca Jl Pongtiku, Kelurahan Malimongan Baru, Kecamatan Bontoala untuk melakukan rakor.
Rakor dipimpin langsung oleh Kepala Dinas PU Makassar, Zuhaelsi Zubir, Kamis (24/11/2022).
Zuhaelsi Zubir mengatakan rekor kali ini membahas percepatan anggaran dan perencanaan di dinas pekerjaan Umum.
"Selain percepatan penyerapan anggaran dinas PU juga membahas penyelesaian realisasi anggaran tahun 2022," ucapnya
Rakor ini dihadiri beberapa RT dan RW serta ketua dewan Lorong Wisata Sueca Uddin Besore .
Ketua dewan Lorong wisata Sueca Uddin Basore menyambut baik rakor tersebut.
Diharapkan, kegiatan ini dapat menumbuhkan perekonomian masyarkat yang ada di lorong-lorong.
Sebelumnya, Wali Kota Makassar Danny Pomanto menginstruksi seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melakukan rapat di lorong wisata.
Hal tersebut guna meningkatkan ekonomi warga lorong, juga untuk terus menghidupkan lorong wisata.
"Saya sebentar lagi akan wajibkan SKPD rapat di lorong. Kalau rapat di lorong, makan disana, maka ekonomi akan tumbuh," ucap Danny Pomanto.
Kata Danny, anggaran OPD untuk melakukan pertemuan maupun rapat di hotel-hotel sangat besar.
Karenanya, ia menginginkan agar anggaran tersebut tersalurkan langsung ke masyarakat lewat lorong wisata.
"Kita punya anggaran besar di hotel untuk rapat-rapat. Ini bentuk nyata konsep yang dibikin (lorong wisata) tidak main-main," ujarnya.
Dengan begitu, masyarakat akan terbiasa menerima tamu dan melayani orang-orang yang datang ke lorong wisata.
Lanjut Danny, ada banyak kegiatan masyarakat di lorong wisata yang bisa menumbuhkan ekonomi rakyat.
Antara lain kuliner, pelaku UMKM yang menjual pakaian dan aneka aksesoris.
Ada taman hingga budidaya tanaman hidroponik dan ikan.
Masyarakat bisa menikmati langsung hasil pangan tersebut, serta menjual kepada pengunjung lorong wisata. (*)