Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Munas HIPMI

Profil Calon Ketua Umum HIPMI Akbar Himawan Buchari, Bagaimana Peluang Terpilih?

Tensi politik perebutan ketua umum memanas ditandai kericuhan dalam forum Musyawarah Nasional atau Munas di Hotel Alila Solo.

Editor: Ari Maryadi
Tribunnews
Akbar Himawan Buchari calon ketua umum BPP HIPMI nomor urut 1. Pada periode 2019-2022, Akbar Himawan menjabat Waketum BPP HIPMI. 

Akbar Himawan Buchari juga menjabat Ketua Umum Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Sumatera Utara.

Pada awal pandemi Covid-19 lalu, Akbar Himawan didaulat sebagai Ketua Pansus Covid-19 DPRD Sumut.

Kehidupan remaja Akbar mulai berubah ketika Ayahnya, Buchari Usman, menjadi salah satu korban kecelakaan pesawat Garuda Indonesia, GA-152 di Desa Buah Nabar, Kab. Deli Serdang (sekitar 32 km dari Bandara Polonia, Medan) pada 1997 silam.

Sejak saat itu, untuk sementara bisnis ayahnya dipegang kendali oleh pamannya.

Hingga pada tahun 2004, ketika Akbar duduk di bangku SMA, ia bergabung di perusahaan ayahnya dan ikut membantu serta mengembangkan bisnis keluarganya.

Meski perusahaan tersebut milik keluarganya, tak lantas Akbar menduduki jabatan penting secara instan.

Melainkan ia mulai dari menjadi seorang mekanik, lantaran selalu teringat pesan mendiang ayahnya.

"Pengusaha transportasi memang harus mengerti mesin. Sebab, itu adalah inti bisnis tersebut," katanya mengingat perkataan sang ayah.

Berkat pengalamannya sejak masih muda, Akbar menjadi peka dalam membaca setiap situasi dan kondisi dalam bisnisnya.

Kegigihan pulang sekolah langsung menjalankan peran membantu para mekanik di pangkalan bus berbuah manis. 

Menjalani sebuah bisnis, tentu tidak selalu mulus.

Ada banyak rintangan serta ujian yang menerpa Akbar dalam menjalani bisnisnya, di antaranya adalah kondisi keamanan Aceh yang sempat kritis karena terjadi konflik bersenjata antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan TNI. 

Pada saat itu, perusahaan yang dijalankannya tak luput dari intimidasi sejumlah oknum. Bahkan, banyak bus otobus miliknya yang dibakar.

"Ada sekitar 20 bus yang dibakar. Tapi, sampai sekarang tidak jelas siapa yang membakar. Kami hanya tahu itu ulah oknum-oknum yang tidak jelas," tuturnya.

Meski begitu, bus-bus yang masih dalam keadaan baik tetap melayani rute Medan-Banda Aceh. Tak berhenti sampai di situ. Ketika bencana tsunami menerjang, bisnisnya pun tak luput dari bencana.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved