Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Muktamar Muhammadiyah

Profil Irwan Akib Putra Sulsel Lolos 13 Formatur PP Muhammadiyah, Pertama dari Indonesia Timur

Prof Irwan Akib terpilih dalam Muktamar Muhammadiyah yang berlangsung Minggu (20/11/2022) dini hari.

Editor: Ari Maryadi
Muhammadiyah Sulsel
Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel Prof Irwan Akib (kanana) terpilih masuk 13 tokoh anggota Pimpinan Pusat atau PP Muhammadiyah periode 2022-2027. 

Lelaki kalahiran Parepare ini pada akhirnya mendapat amanat sebagai Rektor Unismuh Makassar selama dua periode (2005-2008 dan 2008-2012) sekaligus Ketua Lembaga Penelitian dan Pengembangan Muhammadiyah Sulsel (2010-2015).

Rektor Unismuh Makassar

Irwan Akib menjabat sebagai Rektor Unismuh Makassar di tahun 2005.

Menurut penuturannya, sejak pertama kali menjabat sebagai rektor, jumlah mahasiswa Unismuh Makassar masih sangat sedikit.

Tetapi kini mahasiswa PTM yang dipimpin lelaki kelahiran Parepare ini sudah cukup banyak.

“Pada awal menerima jabatan sebagai rektor, jumlah mahasiswa tidak lebih dari 10.000 orang Itupun masih dinominasi mahasiswa kelas jauh,” kenang Irwan Akib, dikutip dari Rilis Muhammadiyah Sulsel.

“Alhamdulillah, sampai tahun akademik 2010/2011, jumlah mahasiswa Unismuh Makassar 33.366 orang. Populasi mahasiswa menyebar dari seluruh wilayah nusantara.”

Tiga langkah strategis yang dilakukan Irwan Akib sejak pertama kali menjabat sebagai Rektor Unismuh Makassar.

“Prinsip utama yang saya kemukakan bahwa Unismuh Makasssar adalah PT milik persyarikatan Muhammadiyah, sehingga tujuan utamanya adalah mencapai tujuan persyarikatan, berfungsi sebagai tempat pengkaderan, lembaga pendidikan sekaligus lembaga dakwah dan sosial," kata Irwan Akib.

Prinsip kedua, ia kembali menjelaskan, “Dalam mengelola PTM, khususnya Unismuh Makassar, maka kebersamaan harus dibangun. Bila diandaikan Unismuh ini sebagai sebuah pohon, maka perlu kebersamaan untuk membesarkan pohon ini, sehingga kita tidak hanya dapat bernaung di bawa pohon besar tersebut tetapi selakaligus dapat menikmati buahnya secara bersama-sama. Di samping kebersamaan tersebut, hal terpenting dalam mengelola amal usaha Muhammadiyah adalah keikhlasan dan kerja keras, kerja cerdas, dan kerja berkualitas dalam berkhidmat membangun Unismuh untuk kepentingan umat dan bangsa.”

Prinsip ketiga, Irwan Akib menjelaskan bahwa dia akan “melakukan perubahan pola pikir semua civitas akademik, untuk menciptakan kampus akademik yang bernuansa Islami.”

Dalam mengemban amanat sebagai rektor, Irwan Akib telah melakukan beberapa upaya menuju perubahan.

Perubahan tersebut untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan di Unismuh Makassar.

Pertama, perubahan kurikulum dan strategi pembelajaran yang diawali dengan pelatihan bagi dosen. Kedua, membangun jaringan dan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dari kalangan pemerintah maupun kalangan swasta.

Ketiga, mengubah pola KKN (kuliah kerja nyata) dari KKN regular menjadi KKN Persyarikatan dan KKN profesi.

“Selain itu, saya juga melakukan penambahan prodi yang memang menjadi kebutuhan masyarakat. Yang paling membahagiakan kami semua, termasuk seluruh warga persyarikatan di Sulsel ialah dengan lahirnya Fakultas Kedokteran di Unismuh Makassar, yang sejak lama telah menjadi impian para pimpinan sebelumnya," tuturnya.

Keempat, perubahan struktur kelembagaan untuk efektivitas dan efesiensi dalam pelayanan akademik dan pelayanan administrasi secara umum.

Kelima, untuk melakukan monitoring dan penjaminan mutu dibentuk Kantor Jaminan Mutu, kemudian diubah menjadi Pusat Penjaminan Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu.

Keenam, untuk pembinaan kemahasiswaan sejak dini, maka kegiataan POSMA untuk menyambut mahasiswa baru yang selama ini terkesan dan cenderung keras diubah menjadi pesantren MABA.

Di mata Irwan Akib, Unismuh Makassar merupakan bagian integral yang tidak terpisahkan dengan persyarikatan Muhammadiyah.

Unismuh sebagai PTM merupakan amal usaha persyarikatan Muhammadiyah, yang tujuan kehadirannya melaksanakan tugas dakwah persyarikatan.

Sebagai bagian integral dari persyarikatan Muhammadiyah, maka semua infrastruktur persyarikatan merupakan peluang yang besar bagi Unismuh untuk mengembangkan diri.

Kehadiran Unismuh Makassar juga tidak dapat dilepaskan dari konteks kekinian masyarakat, baik secara regional maupun global.

Oleh karena itu, dalam mengembangkan Unismuh sebagai lembaga pendidikan yang berkualitas dan memiliki keunggulan, Irwan Akib senantiasa mengikuti perkembangan yang ada dengan melakukan inovasi dan kreativitas.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved