MUI Sulsel
MUI Sulsel: Politik Aliran Tidak Masalah Tapi Jangan Jadi Penyebab Perpecahan Bangsa dan Negara
Politik aliran dalam Islam mulai terjadi beberapa saat setelah Rasulullah Muhammad SAW wafat
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Talk show MUI Sulsel, Minggu (20/11/2022), menyimpulkan bahwa politik aliran tida masalah, sepanjang ia tidak menjadi penyebab terjadinya perpecahan bangsa dan negara.
Kesimpulan diskusi disampaikan Ketua Umum MUI Sulsel AGH Prof Dr Najamuddin A Shafa LC MA.
"Perbedaan itu suatu keniscayaa. Saya memberikan kesimpulan, dari bermacam-macam sumber dalam diskusi kita ini bahwa 'Al-Ikhtilaafu la ba'sa, walakinna al-iftiraaqa fihi ba'sun', bahwa berbeda pendapat tidak ada masalah, tapi yang menyebabkan munculnya perpecahan itu masalah. Jadi politik aliran tidak masalah, tapi janganlah politik aliran yang bisa menyebabkan perpecahan persatuan dan kesatuan bangsa," kata Anregurutta Najamuddin A Shafa MA menyampaikan simpulan diskusi.
Menurut doktor Bahasa Arab Universitas Al Azhar, Cairo, Mesir, itu berbagai masukan dalam diskusi menjadi khazanah dan sumber pengetahuan yang berharga.
Terungkap dalam diskusi bahwa politik aliran sudah terjadi dalam Islam, bahkan sebelum Rasulullah SAW dimakamkan.
Ketika Rasulullah Muhammas SAW wafat, kaum Ansor berperinsip bahwa pengganti Rasulullah Muhammad SAW sebagai pemimpin umat Islam harus dari kalangan Ansor karena mereka yang paling memahami situasi Madinah.
Kaum Muhajirin berpendapat bahwa pengganti Rasulullah Muhammad SAW sebagai pemimpin umat harus dari kaum Muhajirin karena mereka yang mendampingi dan berjuang dari awal bersama Rasulullah di Mekah.
Kaum Ansor adalah warga Yatsrib atau Madinah yang menyambut, memfasilitasi, dan membantu Rasulullah dan sahabat-sahabatnya yang hijrah dari Mekah.
Sedangkan kaum Muhajirin adalah mereka yang hijrah bersama Rasulullah SAW dari Mekah ke Madinah.
Perbedaan pendapat itu, politik aliran, itu berakhir damai.
Abubakar Ash-Shiddiq dari kaum Muhajirin akhirnya disepakati menjadi pemimpin, Khalifah, umat Islam sepeninggal Rasulullah Muhammad SAW.
Talk show bertajuk Politik Aliran dan Dampaknya terhadap Persatuan Umat Islam Global itu digelar Bidang dan Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional MUI Sulsel dan dilaksanakan secara blended, luring dan daring, serta disiarkan secara live streaming juga di Channel YouTube Tribun Timur.
Secara luring dihadiri sekitar 30 orang di Sekretariat MUI Sulsel, Jalan Masjid Raya dan secara daring dengan target sekitar 500 orang.
Talk show yang terbuka untuk umum ini dihadiri oleh para pengurus MUI Sulsel dan juga terbuka untuk masyarakat umum.
Tampak hadir, AGH Prof Dr Najamuddin yang juga Ketua Umum MUI Sulsel, Sekretaris Umum MUI Sulsel Prof Dr KH Muammar Bakry, Prof Dr H Mustari Mustafa MPd yang juga Ketua MUI Sulsel bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Dr H Norman Said yang juga Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional MUI Sulsel, Prof Sukardi Weda yang juga Sekretaris bidang Infokom MUI Sulsel, Dr H Andi Abdul Hamzah, dan lain - lain.(*)