Muktamar Muhammadiyah
Rekam Jejak Irwan Akib, Putra Sulsel Bersaing Menuju 13 Besar Calon PP Muhammadiyah
Dari 39 nama calon anggota PP Muhammadiyah ini akan dibawa ke sidang Muktamar untuk dipilih 13 nama pimpinan tetap.
Pada tahun 1984, ia terpilih sebagai Ketua Umum Komisariat IMM FPMIPA IKIP Ujung Pandang.
Sambil kuliah dan aktif di organisasi, Irwan menjadi guru honorer di SMA Muhammadiyah dan SMA PGRI di Sungguminasa (1984-1987).
Pada tahun 1985, Irwan Akib sudah duduk di Koordinator Komisariat (Korkom) IMM IKIP Ujung Pandang, menjabat sebagai ketua (1985).
Ia sempat mendapat kepercayaan sebagai Asisten Dosen Luar Biasa Jurusan Pendidikan Matematika IKIP Ujung Pandang.
Sukses menjabat sebagai ketua Korkom IMM IKIP Ujung Pandang, setahun kemudian, ia sudah menjabat sebagai Bendahara DPD IMM Sulselra (1987-1989).
Pada periode berikutnya, ia menjabat sebagai Sekretaris Umum DPD IMM Sulsel (1989-1991).
Lulus S1 tidak membuat minat belajar Irwan Akib berhenti.
Ia lantas melanjutkan pendidikan S2 di IKIP Surabaya (1997). Karir organisasinya tidak hanya di IMM, karena ia juga aktif di Pemuda Muhammadiyah.
Pada tahun 1990, ia menjabat sebagai Sekretaris PW Pemuda Muhammadiyah Sulsel (1990-1994).
Periode berikutnya, lelaki kelahiran Parepare ini menjabat sebagai Wakil Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Sulsel (1994-1998).
Sambil terus aktif di IMM, pada tahun 1992, Irwan Akib diangkat menjadi Dosen Tetap Kopertis IX Sulawesi dpk Unismuh Makassar sekaligus dipercaya sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Unismuh Makassar (1992-1993).
Setahun kemudian, ia pun Pembantu Dekan I FKIP Unismuh Makassar (1993-1994).
Di tahun 2008, Irwan Akib merampungkan pendidikan S3 Pendidikan Matematika di UNESA Surabaya.
Sambil menempuh pendidikan S3 di UNESA, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Majlis Dikdasmen Muhammadiyah Sulsel (2000-2010) dan Dekan FKIP Unismuh Makassar (2004-2005).
Pelan, tetapi pasti, Irwan Akib menduduki posisi penting di Unismuh Makassar.