Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

FKUB Enrekang

FKUB Enrekang Dialog Kebangsaan Bahas Toleransi dan Keberagaman

Dialog kebangsaan menghadirkan sekitar 45 peserta perwakilan dari unsur agama, organisasi, hingga perguruan tinggi. 

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/ERLAN SAPUTRA
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Enrekang menggelar Dialog Kebangsaan di Rujab Bupati, Jl Pangeran Diponegoro, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, Kamis (17/11/2022). Dialog menghadirkan sekitar 45 peserta perwakilan dari unsur agama, organisasi, hingga perguruan tinggi.  

TRIBUN-TIMUR.COM, ENREKANG - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Enrekang menggelar Dialog Kebangsaan di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Enrekang, Jl Pangeran Diponegoro, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, Kamis (17/11/2022).

Dialog didukung Pemerintah Daerah Kabupaten Enrekang dalam hal ini Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol).

Tema yang diusung dalam dialog ini yaitu 'Membangun Kebersamaan dalam Bingkai Kebhinekaan Demi Mewujudkan Enrekang yang Maju, Aman, Sejahtera, Religius dan Berkelanjutan'.

Acara dibuka Wakil Bupati Enrekang Asman. Adapu narasumber, Dandim 1419 Enrekang Letkol Infanteri Arie Sutanto, Kapolres Enrekang AKBP Arief Doddy Suryawan, Kajari Slamet Haryanto, Ketua Pengadilan Negeri Arief Prabowo dan Wakil Ketua DPRD Enrekang Abdurrahman Zulkarnain.

Acara dipandu oleh Sekretaris Badan Kesbangpol Aswan Anjas.

Ketua FKUB Syawal Sitonda menuturkan acara menghadirkan sekitar 45 peserta perwakilan dari unsur agama, organisasi, hingga perguruan tinggi. 

Menurutnya, banyak persoalan kebangsaan khususnya masalah dihadapi kerukunan umat, sehingga harus diselesaikan lewat dialog. 

"Ini adalah salah satu upaya kita mencegah masalah kerukunan dan menjaga silaturahmi antar umat beragama," ujarnya.

Ia mengapresiasi pemerintah atas segala dukungannya terhadap kerukunan umat beragama.

Sementara itu, Kepala Kemenag Enrekang Irman mengajak kepada peserta yang hadir untuk memperkuat wawasan kebangsaan, menghargai perbedaan, hingga menjauhi segala bentuk kekerasan.

"Kita perkuat moderasi pemahaman beragama. Semakin baik pemahaman agama kita, maka semakin kita toleran menghadapi perbedaan," tandasnya.

Asman menabahkan, masyarakat patut bersyukur lantaran toleransi di Bumi Massenrempulu masih kokoh. 

Menurutnya, Enrakang diberkahi dengan keberagaman. 

"Kita berbatasan langsung dengan kabupaten dengan mayoritas umat Kristiani. Sementara Enrekang dikenal sebagai mayoritas Muslim dengan beragam organisasi. NU, Muhammadiyah, dan lainnya bisa berbaur di mesjid," paparnya.

"Juga, kita kaya dengan adat budaya yang beraneka ragam di pelosok yang dilindungi Perda masyarakat adat," tambahnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved