Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Timor Leste

Akhirnya! Timor Leste Diakui Anggota ASEAN Setelah Ditolak dan Dianggap Beban, 3 Hal Jadi Penyebab

Sudah sangat lama sekali Timor Leste ingin sekali bergabung menjadi anggota ASEAN, namun rencana itu terus tertunda.

Editor: Ansar
Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo berjalan dengan Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta sebelum pertemuan antara dua kepala negara di Istana Bogor, Selasa (19/7/2022). Kini Timor Leste jadi anggota ke-11 ASEAN. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Usaha Timor Leste untuk masuk jadi anggota ASEAN akhirnya terkabul.

Sejak pisah dari Indonesia, Timor Leste berusaha masuk organisai ASEAN, namun selalu mendapat penolakan keras.

Singapura adalah salah satu anggota ASEAN yang menolak Timor Leste. Bahkan disebut hanya jadi beban.

Sudah sangat lama sekali Timor Leste ingin sekali bergabung menjadi anggota ASEAN, namun rencana itu terus tertunda.

Tahun 2017, adalah tahun yang sangat penting saat itu ASEAN, merayakan ulang tahunnya ke-50 sejak pertama berdiri.

Tetapi fakta membuktikan, negara itu belum diakui sebagai bagian dari negara Asia Tenggara.

Timor Leste secara resmi mengajukan keanggotaan ASEAN pada Maret 2011 selama kepemimpinan Indonesia setelah beberapa tahun berstatus pengamat ASEAN.

Sebuah Kelompok Kerja Dewan Koordinasi ASEAN (ACCWG) kemudian dibentuk dan ditugasi untuk menilai kesiapan Timor Leste untuk menjadi bagian dari pengelompokan regional.

Lalu memperkirakan implikasinya bagi ASEAN jika negara kecil itu bakal bergabung.

Tetapi sudah hampir enam tahun sejak aplikasi resminya pada tahun 2011, hingga tahun 2017 yang sangat ditunggu Timor Leste.

Nyatanya negara kecil itu tak kunjung menjadi anggota ASEAN.

Namun, impian Timor Leste itu pun akhirnya terkabulkan, pada KTT tanggal 11 November 2022 lalu.

Pada KTT ASEAN Jumat (11/11), para pemimpin negara anggota menyepakati kebijakan penerimaan Timor Leste sebagai anggota resmi.

Setuju untuk mengakui Timor Leste sebagai anggota ke-11 ASEAN.

Timor Leste adalah satu-satunya negara Asia Tenggara yang belum tergabung dalam ASEAN.

Dalam pernyataan tersebut, para pemimpin ASEAN menegaskan, "Kami pada prinsipnya telah sepakat untuk mengakui Timor Leste sebagai anggota ASEAN yang ke-11".

Langkah selanjutnya termasuk roadmap bagi Timor Leste untuk menjadi anggota ASEAN akan disampaikan pada konferensi tahun depan .

Timor Leste merdeka pada tahun 1999 ketika ekonomi Timor Leste hancur.

Negara ini secara resmi diakui oleh PBB pada tahun 2002, menjadi negara termuda di Asia.

Saat itu, negara kaya sumber daya berpenduduk 1,3 juta jiwa itu langsung memulai proses bergabung dengan ASEAN, namun baru resmi mengajukan aksesi pada 2011.

Saat ini Timor Leste merupakan negara termiskin di Asia, perekonomian Timor Leste masih menghadapi banyak kesulitan, terutama mengandalkan sumber daya alam terutama minyak dan gas, serta berkat subsidi dari luar negeri.

Pertanian adalah sektor dominan perekonomian Timor Leste, menyumbang 25 persen produk nasional bruto (PDB) dan mempekerjakan 75 % tenaga kerja.

 Setengah dari populasi memiliki pendapatan kurang dari 1 dollar per hari.

Selain itu, diharapkan Timor Leste dapat memperoleh 7 miliar dollar AS dalam 20 tahun ke depan dari eksploitasi dan berbagi minyak dan gas dengan Australia.

Ada tiga poin yang menyebabkan Timor Leste diterima ASEAN

Di negara muda ini, ada tiga hal yang sangat menarik.

Pertama, Timor Leste adalah negara baru pertama abad ke-21 setelah merdeka.

Pada saat yang sama, Timor Leste juga merupakan negara terbaru di Asia.

Namun, peninggalan arkeologis yang ditemukan di Timor Leste menunjukkan bahwa wilayah tersebut telah dihuni setidaknya selama 42.000 tahun, melampaui sebagian besar artefak kuno Eropa.

Para arkeolog telah menemukan kail ikan tertua di sebuah gua besar di pulau Timor Leste yang disebut Lena Hara.

Bersamaan dengan itu, berdasarkan uji radiokarbon, para peneliti menemukan bukti bahwa manusia modern menangkap ikan dari laut di Timor Leste 42.000 tahun yang lalu.

Selain itu, di dinding terdapat ukiran wajah yang berusia 10.000 tahun dan lukisan yang diyakini berusia hingga 6.000 tahun. Inilah keistimewaan kedua Timor Leste.

Ketiga, Timor Leste adalah rumah bagi lautan yang paling beragam secara biologis di dunia.

Pulau Atauro, 24 km sebelah utara ibu kota, Dili, Timor Leste, terletak di perairan dengan lebih banyak spesies ikan daripada tempat lain di planet ini.

Pada tahun 2016, para ilmuwan menemukan 643 spesies di perairan sekitar Pulau Atauro, banyak di antaranya dianggap benar-benar baru.

Oleh karena itu, para peneliti menyarankan agar kawasan tersebut diubah menjadi taman laut.

Pulau Atauro akan mengesankan siapa saja yang berkunjung dan dapat berkontribusi pada pasar ekowisata Timor Leste.

Sebelum Timor Leste, Kamboja, Ketua ASEAN 2022, adalah negara yang paling dekat bergabung dengan ASEAN, pada tahun 1999.

Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara didirikan pada tahun 1967, dengan 5 anggota asli termasuk Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Filipina.

ASEAN kemudian mengakui Brunei (1984), Vietnam (1995), Myanmar dan Laos (1997), Kamboja (1999).

Perjuangan Timor Leste masuk ASEAN

Sejak merdeka pada 20 Mei 2002, Timor Leste telah mengajukan untuk menjadi negara anggota ASEAN. Secara resmi, permohonan Timor Leste masuk ASEAN pada tanggal 4 Maret 2011.

Namun, lebih dari satu dekade berlalu, Timor Leste belum juga direstui untuk masuk ke dalam anggota ASEAN.

Lantas, mengapa negara Timor Leste tidak menjadi negara anggota ASEAN?

ASEAN adalah organisasi geopolitik dan ekonomi dari negara-negara di Asia Tenggara yang didirikan di Bangkok pada 8 Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi Bangkok.

Organisasi ini didirikan oleh lima negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand, yang sekaligus menjadi lima negara pertama anggotanya.

Dalam perkembangannya, lima negara di Asia Tenggara juga bergabung, membuat anggota ASEAN menjadi 10 negara.

Berikut ini 10 negara yang menjadi anggota ASEAN sekarang.

  • Indonesia (8 Agustus 1967)
  • Malaysia (8 Agustus 1967)
  • Singapura (8 Agustus 1967)
  • Thailand (8 Agustus 1967)
  • Filipina (8 Agustus 1967)
  • Brunei Darussalam (8 Januari 1984
  • Vietnam (28 Juli 1995)
  • Laos (23 Juli 1997)
  • Myanmar (23 Juli 1997)
  • Kamboja (30 April 1999)

Pengajuan keanggotaan oleh Timor Leste

Sejak merdeka pada 2002, Timor Leste secara rutin menghadiri pertemuan dan acara yang digelar forum ASEAN.

Pada 2005, para pemimpin Timor Leste juga menyatakan bahwa bergabung ke dalam ASEAN menjadi prioritas utama negaranya.

Akhirnya, pada 4 Maret 2011, Timor Leste secara resmi mendaftarkan diri atau mengajukan permohonan sebagai anggota ASEAN.

Dalam Rencana Pembangunan Strategis 2011, Timor Leste berharap bahwa keanggotaan ASEAN bisa didapat pada 2015.

Namun, hingga satu dekade kemudian, keanggotaan Timor Leste masih dalam pembahasan kesepuluh negara anggota ASEAN karena berbagai alasan.

Piagam ASEAN menetapkan, syarat masuk ASEAN setidaknya ada empat, yaitu:

  1. Lokasi geografis suatu negara berada di Asia Tenggara
  2. Mendapat pengakuan oleh negara lain
  3. Menyetujui untuk terikat dan mematuhi ketentuan Piagam ASEAN
  4. Kemampuan dan kemauan untuk melaksanakan kewajiban keanggotaa.

Timor Leste telah mencurahkan sumber daya yang cukup besar untuk mengejar keanggotaan ASEAN.

Misalnya dengan mengadakan Forum Rakyat ASEAN (APF) pada 2016, melakukan kunjungan ke negara-negara anggota, dan mendirikan sekretarian ASEAN di Dili.

Keanggotaan ASEAN mengharuskan memiliki kedutaan besar di 10 negara anggota.

Timor Leste juga telah memenuhi syarat tersebut pada 2015, dengan memiliki kedutaan besar di 10 negara anggota ASEAN.

Namun, tantangan utama bagi Timor Leste adalah membuktikan kemampuannya untuk memenuhi kewajiban keanggotaan kepada negara-negara ASEAN.

Pada 2016, studi yang dilakukan untuk aksesi keanggotaan ASEAN menemukan bahwa Timor Leste kekurangan sumber daya manusia untuk mengembangkan serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara.

Singapura dan Laos bahkan pernah menyatakan keberatannya, dengan alasan Timor Leste belum cukup berkembang untuk bergabung ASEAN.

Mereka khawatir, penerimaan Timor Leste justru menguras sumber daya ASEAN yang terbatas, akibat membantu kesenjangan pembangunan negara anggotanya.

Singapura juga khawatir bahwa keanggotaan Timor Leste justru menjadi beban keuangan negara itu dan menghambat kemajuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Secara ekonomi, PDB Timor Leste sekitar 1.442 miliar dollar AS, jauh di bawah Singapura, Filipina, Malaysia, dan Indonesia.

Selain keterbatasan sumber daya, kemerdekaan Timor Leste yang terhitung belum lama juga membawa masalah lain.

Menjelang kemerdekaannya, infrastruktur dan pemerintahan Timor Leste sempat hancur. Negara ini perlahan bangkit dengan bantuan Portugal, Australia, Jepang, dan China.

Di sisi lain, kerja sama dengan negara-negara tersebut pada akhirnya menyulitkan Timor Leste ketika akan bergabung dengan ASEAN.

Dalam perkembangannya, negara-negara anggota ASEAN perlahan menyatakan dukungannya terhadap Timor Leste untuk bergabung.

Misalnya seperti Filipina, yang mendukung keanggotaan Timor Leste sejak 2015, yang disusul oleh Indonesia, Thailand, Kamboja, dan Malaysia.

Namun, lima negara anggota ASEAN lainnya masih sulit untuk membuka jalan.

Status pengajuan keanggotaan Timor Leste dalam ASEAN pun kembali diuji pada 2021.

Hal ini karena Timor Leste mengikuti Kamboja memilih abstain dari pemungutan suara yang mengutuk junta militer Myanmar.

Oleh banyak pihak, termasuk para pejabat Timor Leste sendiri, langkah tersebut dianggap sebagai kesalahan yang dapat mengarah pada hasil yang tidak menguntungkan bagi usaha Timor Leste bergabung dengan ASEAN.

Kendati demikian, Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta menegaskan negaranya akan kembali berjuang untuk bergabung dalam ASEAN. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved