Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jembatan Pute

Kisah Pilu Hasrullah Nihil Pendapatan Sejak Jembatan Pute Maros Ditutup

Siang itu, bengkelnya sepi. Tidak ada kendaraan selain sepeda motornya. Begitupun di depan bengkelnya, tidak ada lagi kendaraan lalu lalang.

Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Muh. Irham
Tribun Timur/Wahyudin Tamrin
Hasrullah (47) berdiri di depan bengkelnya, di pinggir jalan sebelum Jembatan Pute, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Kamis (10/11/2022). 

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Hasrullah (47) baru saja pulang pukul 14.15 Wita, Kamis (10/11/2022). Saat tiba, ia membuka bengkelnya dan memperbaiki sepeda motor miliknya. Bengkel Hasrullah berada tepat di pinggir jalan nasional sebelah kiri sebelum Jembatan Pute, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Siang itu, bengkelnya sepi. Tidak ada kendaraan selain sepeda motornya. Begitupun di depan bengkelnya, tidak ada lagi kendaraan lalu lalang.

Bapak tiga anak itu membuka usaha bengkel sejak awal pandemi. Sekira bulan Juni 2020.

Sebelumnya ia bekerja di PT Semen Bosowa dan PT BS Polimer. Hampir 20 tahun bekerja di sana.

Namun karena pandemi, banyak karyawan di PHK termasuk Hasrullah.

Lewat bengkel tersebutlah, Hasrullah menghidupi anak dan istri di masa pandemi. 

Sehari, kadang bisa mendapatkan antara Rp50 ribu hingga Rp100 ribu.

Namun, sejak Jembatan Pute mulai retak, jalur dari arah Makassar di tutup total.

Kendaraan belok ke kanan lewat arus berlawanan. Pengendara tidak lagi lewat depan bengkel Hasrullah.

Sejak pengalihan arus lalu lintas itu, pendapatannya merosot. Ia tidak ingat secara pasti waktu jembatan tersebut ditutup.

Namun, sejak saat itu, kadang Hasrullah tidak mendapat pendapatan sama sekali. Sementara ia memiliki istri dan tiga orang anak.

"Mulai ditutup ini jembatan tahun lalu. Saya lupa bulannya. Tapi sejak tahun lalu, sudah kurang sekali motor lewat dan singgah," katanya saat ditemui di bengkelnya.

"Biasa ada biasa juga tidak ada. Kalaupun ada paling banyak dua dalam sehari," Hasrullah menambahkan.

Pendapatan minim sementara istri dan anak butuh nafkah. Namun Hasrullah tidak patah arang.

Ia mencari pekerjaan lain. Salah satunya adalah jadi buruh bangunan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved