PSM Makassar
Bersaing dengan 20 Nama Bos PSM Makassar Akui Tak Mudah Tunjuk Bernardo Tavares Jadi Pelatih
Jelas capaian yang ditorehkan Bernardo Tavares ini sesuai dengan ekspektasi dari manajemen PSM Makassar yang menunjuknya sebagai pelatih kepala.
Kategori keempat ini paling sering dipakai oleh Munafri.
Pria akrab disapa Appi ini beralasan karena ingin memberi warna baru bagi sepak bola Indonesia.
"Saya selalu memilih kategori pelatih asing yang belum pernah melatih di Indonesia, kenapa? Saya selalu mau memberikan warna baru, bahwa pelatih baru yang datang tidak ada kontaminasi dari suasana sepak bola Indonesia, apapun bentuknya," tuturnya.
Legenda PSM Yakin Bernardo Tavares Persembahkan Juara
Legenda PSM Makassar, Syamsuddin Umar bertemu dengan Pelatih PSM, Bernardo Tavares pada perayaan HUT 107 PSM di Lapangan Bosowa Sport Center (BSC), Jl Teuku Umar, Kota Makassar pada Rabu (2/11/2022).
Pelatih yang bawa PSM juara Liga Indonesia 1999-2000 ini menyampaikan kepada Tavares bahwa PSM adalah tim aneh.
Sebab, lebih tua dari induknya, PSSI. PSM terbentu 2 November 1915. Sedangkan PSSI terbentuk pada 19 April 1930.
Baca juga: Unggul Telak dari Wakil Malaysia, Gol Winger PSM Makassar Yakob Sayuri Tefavorit di AFC Cup 2022
Baca juga: Mau Jadwal Padat atau Sistem Bubble, PSM Makassar Percaya Diri Hadapi Liga 1 2022/2023
Makanya, klub kebanggaan masyarakat Sulsel ini memiliki kelebihan yang tidak dimiliki tim lain.
"PSM tetap eksis karena menjadi jati diri Sulsel. PSM ada di otak, hati dan harga diri Sulsel," ucapnya saat ditemui pada Rabu (2/11/2022) sore.
Syamsuddin Umar melihat, PSM bisa juara di tangan pelatih asal Portugal.
Sisa bagaimana menjaga kualitas dan performa bagus selama ini. Willem Jan saat belum terkalahkan di sepuluh pertandingan. Bertengger di peringkat tiga klasemen dengan 22 poin.
Torehan ini jangan sampai membuat terlena. Harus persiapkan tim lebih matang lagi.
"Di tangan Tavares bisa membawa juara, ada kelihatan menuju ke sana (juara). Namun, jangan sampai terlena dengan persepakbolaan sekarang. Harus persiapkan tim lebih matang lagi," tutur eks asisten pelatih Timnas Indonesia ini.
Syamsuddin mengatakan, Tavares menyebut ada beberapa tim berbahaya di Indonesia. Namun, mantan Kadispora Sulsel ini menimpali dengan tidak ada tim berbahaya.
Menurutnya, yang berbahaya itu jika tim hadapi faktor non teknis.