Sumpah Pemuda; Pemuda 1928 dan Mimpi Indonesia
Pra-Kemerdekaan yang menentukan pilihan- pilhan politik Bapak- Ibu bangsa kita selanjutnya adalah Kongres Pemuda I dan II.
Sebab dengan modal itu kaum muda akan mampu mengontrol hasrat kapitalistik yang membabi buta agar tidak mudah mengikuti kehendak kontrol ekonomi kaum liberal dan kapitalisme global.
Kita sebagai Indonesia memiliki modal yang menjanjikan untuk dapat menghadapi itu.
Dari sisi jumlah penduduk, potensi ekonomi yang besar, geografi yang luas dan kekayaan alamnya.
Berkepribadian secara budaya, sebagai pondasi ketiga Trisakti, adalah hal yang mutlak terpenuhi sebagai bangsa yang besar.
Secara keseluruhan ciri khas atau identitas inilah yang membedakan suatu bangsa dengan bangsa yang lain.
Budaya adalah pencerminan dari garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa kita dalam melewati bentang masa.
Budaya sebagai karakter sekaligus Indentitas kebangsaan haruslah tercermin dalam sikap kita.
Sikap bangga pada warisan luhur nenek moyang kita setidaknya menjadi benteng kokoh dari gempuran budaya global yang merangsek tanpa filter.
Penguatan karakter melalui pendalaman dan praktik kebudayaanlah yang dapat menahan gempuran itu.
Kebudayaan tidak melulu soal kesenian, tetapi juga bisa berarti sebuah perilaku masyarakat maupun hasil dari kehidupan bermasyarakat.
Kuatnya kontrol kapitalisme dalam ruang ekonomi politik kita turut mempengaruhi sikap dan perilaku hidup masyarakat termasuk kaum muda kita.
Gaya konsumeris berjalan beriringan dengan perilaku korupsi masyarakat.
Budaya korupsi yang tak terbendung pada akhirnya menjadi batu sandung yang sangat besar bagi laju penguatan bangsa ini.
Dan pada akhirnya juga akan menggagalkan usaha dan cita- cita mewujudkan Trisakti sebagai tugu kemenangan bangsa ini dikancah global.
Begitulah mungkin yang dimaksudkan Soe Hok Gie, seorang kaum muda yang cinta negerinya dalam bukunya Orang- orang dipersimpangan Kiri Jalan menulis “Makin redup idealisme dan heroisme pemuda, makin banyak korupsi”.
Minallahil mustha’an wa ‘alaihittiqlan.
Wallahu a’lam.(*)
Baca berita terbaru dan menarik lainnya di Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita