Sidang Mantan Kasatpol
Keluarga Najamuddin Sewang Mengamuk Usai Sidang Pembunuhan Pegawai Dishub Makassar
Diketahui, orang yang mengamuk tersebut merupakan Awlauddin Sewang, kakak dari korban Najamuddin Sewang.
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sidang kasus pembunuhan pegawai Dishub Makassar, Najamuddin Sewang sempat tegang.
Salah satu keluarga korban mengamuk usai sidang digelar.
Diketahui, orang yang mengamuk tersebut merupakan Awlauddin Sewang, kakak dari korban Najamuddin Sewang.
Dar pantauan Tribun Timur, agenda pemeriksaan saksi tersebut digelar sejak pukul 10.00 hingga 12.00 Wita.
Selepas sidang, para terdakwa yakni Chaerul Akmal, M Asri, dan Sulaiman keluar melalui pintu utama bersama keluarga korban yang juga hadir dalam sidang.
Setelah semuanya keluar, salah satu keluarga korban mengamuk. Dia meneriaki para terdakwa.
"Kamu akan merasakan apa yang saya rasakan," teriak salah satu keluarga korban, Rabu (19/10/2022).
Beruntung masih ada keluarga korban lain, yang berupaya menenangkan situasi.
Sementara para terdakwa diamankan oleh petugas keamanan PN Makassar dan digiring ke pintu lain agar tidak terjadi lagi hal yang tak diinginkan.
Sebelumnya, Ketua Majelis Hakim, Johnicol Richard Frans Sine mencecar terdakwa Chairul dengan beberapa pertanyaan.
Dalam keterangan sidangnya, Chairul menjelaskan kronologi awal, sampai dirinya rela menghabisi Najamuddin Sewang di Jl Metro Tanjung Bunga.
Dirinya menambahkan, sebelum melakukan eksekusi terhadap Najamuddin, ia bersama M Asri mematangkan rencana di Jl Kumala.
"Kami melakukan konsolidasi di belakang Biddokes Jl Kumala. Di pinggir jalan. Waktu itu saya dengan Asri," ujarnya, Rabu (19/10/2022).
Chairul menjelaskan, M Asri membocorkan rute perjalanan yang kerap kali dilalui Najamuddin saat bekerja dan pulang ke rumahnya.
Dari pertemuan itu juga, kata Chairul, M Asri menunjukkan foto Najamuddin kepada dirinya.
"Dia kasih tunjuk kalau Najamuddin rutenya dan fotonya serta jalan yang biasa dia lalui," ujarnya.
"Kalau tempat eksukusinya dia tidak jelaskan. Cuma Asri jelaskan rute jalan yang sering dilalui. Asri cerita kalau Najamuddin setiap sore lewat jalan ini, pulang lewat sini," tambahnya.
Setelah menerima uang muka sebesar Rp 20 juta, Chairul dan M Asri melakukan pertemuan itu.
Chairul juga mengaku, sempat dikasih untuk melakukan eksekusi secepatnya pasca uang itu diberikan.
"Jadi pada saat itu dia sudah masuk mi DP nya 20 juta. Cepat cepat mi eksekusi karena ini bos sudah menagih. Menurut Asri perintah M Iqbal," tutupnya.
Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki