Danny Pomanto Berkomitmen Tingkatkan Kualitas Tenaga Pendidik
Danny Pomanto mengaku tidak segan untuk menukar dan mengganti hingga memberhentikan kepala sekolah yang tak becus kerjanya.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto ancam segera mencopot kepala sekolah yang tidak paham 18 revolusi pendidikan Pemkot Makassar.
Danny Pomanto mengaku tidak segan untuk menukar dan mengganti hingga memberhentikan kepala sekolah yang tak becus kerjanya.
Hal tersebut kata DP akronim namanya, untuk menciptakan pendidikan yang bermutu.
“Saya tidak ada beban menukar, mengganti, dan memberhentikan orang demi pendidikan kita terjaga dengan baik, demi anak-anak kita terdidik dengan baik,” katanya, Kamis (13/10/2022).
Menurutnya, masalah pendidikan adalah masalah sangat besar, rumit, dan harus detail. Ia berkomitmen memperbaiki kualitas tenaga pendidik di Makassar.
Termasuk kata Danny Pomanto kapasitas kepala sekolah yang menjadi salah satu konsen pemkot di bidang pendidikan.
“Saya akan konsen, masa kepala sekolah 18 revolusi tidak tahu. Jadi kita sementara penanganan bergerilya, ini kan sistem harus jalan, kita haru tetap reparasi sambil jalan,” katanya.
Ke depan, ia akan memprioritaskan guru-guru yang punya kemampuan, dalam hal ini guru-guru pelopor.
Banyak guru kompeten yang tidak berkembang akibat kemampuan kepala sekolah yang kurang bagus.
Diketahui, pasangan Mohammad Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi Masse (Danny-Fatma) diketahui menggagas revolusi pendidikan sebagai program strategis di sektor pendidikan.
Program revolusi pendidikan itu disampaikan dalam debat publik Pilwali Makassar di DKI Jakarta, Sabtu (7/11/2020).
Panelis melontarkan pertanyaan mengenai strategi pasangan calon dalam memperbaiki kualitas pendidikan. Danny Pomanto pun mengungkapkan program yang ia namai revolusi pendidikan.
“Adama memprioritaskan pendidikan karena pendidikan adalah masalah paling utama untuk membangun SDM unggul dan membangun Makassar,” kata Danny Pomanto kala itu.
Ia mengatakan program revolusi pendidikan itu bertekad mendorong semua putra-putri Makassar bisa mengenyam pendidikan, khususnya sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yang ditangani pemkot.
“Revolusi pendidikan semua harus sekolah,” katanya.
Danny mengatakan masalah mutu dan pemerataan pendidikan dari panelis dijawab dalam program revolusi pendidikan Adama.
Seluruh segmen pendidikan, kata Danny harus dibenahi. Mulai dari kualitas murid, guru, penerapan kurikulum, sarana prasarana, hingga kualitas manajemen sekolah.
Lima hal itu dituangkan Danny-Fatma dalam program revolusi pendidikan.
Danny Pomanto mengingatkan bahwa Pemkot Makassar di bawah kepemimpinannya pernah menggagas program 18 revolusi pendidikan.
Danny Pomanto mengaku mengintegrasikan 18 revolusi pendidikan itu dalam lima tahun pemerintahannya 2013-2018 lalu.
Selain itu, Danny-Fatma juga merancang program di bidang keagamaan sebagai pendidikan non formal untuk perkuatan umat.
“Masing-masing umat akan dibina,” Danny menambahkan.(*)