Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Danny Pomanto Berkomitmen Tingkatkan Kualitas Tenaga Pendidik

Danny Pomanto mengaku tidak segan untuk menukar dan mengganti hingga memberhentikan kepala sekolah yang tak becus kerjanya.

DOK PRIBADI
Wali Kota Makassar Danny Pomanto dan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan terlihat akrab saat menghadiri launching Black Canyon Coffe (BBC) Hertasning, Minggu (18/9/2022).   

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto ancam segera mencopot kepala sekolah yang tidak paham 18 revolusi pendidikan Pemkot Makassar.

Danny Pomanto mengaku tidak segan untuk menukar dan mengganti hingga memberhentikan kepala sekolah yang tak becus kerjanya.

Hal tersebut kata DP akronim namanya, untuk menciptakan pendidikan yang bermutu.

“Saya tidak ada beban menukar, mengganti, dan memberhentikan orang demi pendidikan kita terjaga dengan baik, demi anak-anak kita terdidik dengan baik,” katanya, Kamis (13/10/2022).

Menurutnya, masalah pendidikan adalah masalah sangat besar, rumit, dan harus detail. Ia berkomitmen memperbaiki kualitas tenaga pendidik di Makassar.

Termasuk kata Danny Pomanto kapasitas kepala sekolah yang menjadi salah satu konsen pemkot di bidang pendidikan.

“Saya akan konsen, masa kepala sekolah 18 revolusi tidak tahu. Jadi kita sementara penanganan bergerilya, ini kan sistem harus jalan, kita haru tetap reparasi sambil jalan,” katanya.

Ke depan, ia akan memprioritaskan guru-guru yang punya kemampuan, dalam hal ini guru-guru pelopor.

Banyak guru kompeten yang tidak berkembang akibat kemampuan kepala sekolah yang kurang bagus.

Diketahui, pasangan Mohammad Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi Masse (Danny-Fatma) diketahui menggagas revolusi pendidikan sebagai program strategis di sektor pendidikan.

Program revolusi pendidikan itu disampaikan dalam debat publik Pilwali Makassar di DKI Jakarta, Sabtu (7/11/2020).

Panelis melontarkan pertanyaan mengenai strategi pasangan calon dalam memperbaiki kualitas pendidikan. Danny Pomanto pun mengungkapkan program yang ia namai revolusi pendidikan.

“Adama memprioritaskan pendidikan karena pendidikan adalah masalah paling utama untuk membangun SDM unggul dan membangun Makassar,” kata Danny Pomanto kala itu.

Ia mengatakan program revolusi pendidikan itu bertekad mendorong semua putra-putri Makassar bisa mengenyam pendidikan, khususnya sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yang ditangani pemkot.

“Revolusi pendidikan semua harus sekolah,” katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved