Danny Pomanto: Lorong Wisata Jadi Pusat Ekonomi Baru Masyarakat
Saat mengunjungi Longwis Jincheng (Shanxi) di Kecamatan Wajo, Danny mengecek kesiapan dan kelengkapan lorong tersebut.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
Apalagi, longwis ini menyiapkan barcode sebagai informasi ke pengunjung terkait apa saja yang ada di dalamnya.
“Pas kita masuk saya barcode dulu di depan lorong. Saya jalan dan alhamdulillah lorong di sini pemanfaatan lahannya maksimal. Semua lorong harus memanfaatkan lahan kosongnya,” imbaunya.
Pemanfaatan lahan ini diharap Danny dapat mendorong peningkatan produksi komoditi di Longwis dengan begitu dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar.
Hal sama saat Danny berkunjung ke Longwis Lordubas Silves Jl Pelita Raya Kecamatan Rappocini Selasa kemarin.
Disana sudah ada banyak pemberdayaan masyarakat yang berjalan.
Antara lain di bidang pendidikan, pemberdayaan UKM baik fashion maupun kuliner, budidaya pangan, pengelolaan bank sampah, hingga budidaya maggot.
Camat Rappocini, Syahruddin menyampaikan, lorong ini sudah bisa jadi standar atau contoh untuk longwis lain.
Keunggulan longwis Lordubes Silves yakni sudah berbasis digital.
Ada dua barcode yang disiapkan, barcode tersebut ditempel di dinding lorong wisata.
"Masyarakat bisa mengetahui informasi yang ada di lorong lewat barcode itu," jelasnya.
Beberapa informasi saat mengakses barcode tersebut seperti jumlah penduduk yang ada di lorong.
Kemudian potensi lorong hingga apa-apa saja yang tersedia di lorong tersebut.
Sebelumnya, Danny menyebut, lorong wisata ini bisa menjadi jawaban untuk mengatasi resesi.
Lewat lorong wisata, masyarakat bisa memanfaatkan lahan yang ada untuk bertahan hidup.
Misalnya, hasil cocok tanam bisa dimanfaatkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dapur.
Juga bisa menjadi sumber pendapatan bagi para pelaku UMKM.
Para pelaku UMKM tersebut akan didampingi oleh Dinas Koperasi dan UMKM.
Untuk memompa pendapatan pelaku UMKM, Dinas Koperasi bakal membuat inkubator center. (*)